Google Investasi Rp15,2 Triliun di Thailand, Kapan Giliran Indonesia?

Investasi Digital - Diposting pada 03 October 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Google akan membangun pusat data baru di Bangkok dan kawasan industri Chonburi untuk memenuhi permintaan komputasi awan yang terus meningkat di Asia Tenggara, demikian disampaikan Google pada Senin (01/10). Langkah ini menyusul investasi Microsoft yang pada Mei lalu mengumumkan pembangunan pusat data pertama di Thailand guna memperkuat infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan (AI).

 

Menurut Ruth Porat, Presiden sekaligus Kepala Investasi Google dan perusahaan induknya, Alphabet, investasi ini diharapkan membantu bisnis, inovator, dan komunitas di Thailand dalam memanfaatkan teknologi cloud dan AI.

Rincian investasi Google tersebut terungkap setelah pertemuan antara Porat dan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, yang menyatakan bahwa Thailand tengah berkembang menjadi pusat digital utama di Asia Tenggara. Pusat data Google akan dibangun di kawasan industri Chonburi, sementara fasilitas cloud akan berada di Bangkok.

 

Dampak Ekonomi bagi Thailand

Menurut laporan Deloitte, ekspansi Google ini diperkirakan akan menambah sekitar $4 miliar atau Rp60,81 triliun ke Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand pada 2029 dan menciptakan 14.000 lapangan kerja antara 2025 dan 2029. Investasi ini datang setahun setelah mantan Perdana Menteri Srettha Thavisin berupaya menarik perusahaan teknologi AS seperti Google, Microsoft, dan Tesla saat kunjungannya ke New York.

 

Meski Thailand merupakan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, sektor teknologi masih tertinggal dibanding Singapura dan Indonesia. Thailand selama ini lebih berfokus pada sektor manufaktur, pertanian, dan pariwisata, yang belum pulih sepenuhnya sejak pandemi COVID-19. Pemerintah berharap investasi dari Google dan Microsoft dapat mempercepat modernisasi ekonomi dan mendiversifikasikan sumber pendapatan.

 

Kantor Komisi Ekonomi Digital dan Masyarakat Nasional Thailand menargetkan ekonomi digital menyumbang hingga 30 persen dari PDB pada 2027.

 

Investasi Digital di Asia Tenggara

Selain Thailand, negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Vietnam juga sedang berupaya menarik investasi dari perusahaan teknologi AS. Vietnam, yang sebelumnya dikenal sebagai pusat produksi barang seperti sepatu dan pakaian, kini berfokus pada peningkatan sektor teknologi tinggi. Laporan terbaru menyebutkan bahwa SpaceX, milik Elon Musk, berencana menginvestasikan $1,5 miliar di Vietnam untuk mengurangi ketergantungan pada Cina.

 

Microsoft juga mengumumkan investasi besar di kawasan Asia Tenggara. Pada Mei 2024, CEO Satya Nadella mengungkapkan bahwa Microsoft akan menginvestasikan US$2,2 miliar di Malaysia dalam empat tahun ke depan untuk mendukung transformasi digital. Di Indonesia, Microsoft akan menggelontorkan US$1,7 miliar guna memperkuat layanan cloud dan AI, termasuk membangun pusat data, yang juga menjadi bagian dari rencana pelatihan 2,5 juta orang di kawasan ini hingga 2025.

 

Potensi AI di Indonesia

Indonesia juga dipandang sebagai negara dengan potensi besar dalam menarik investasi terkait kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merekomendasikan fokus pada AI dan transisi energi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Pandu Sjahrir, Kepala Badan Ekonomi dan Financial Technology Kadin Indonesia, menekankan pentingnya mempermudah investasi digital dan pembangunan infrastruktur.

 

Menurut Kadin, Indonesia membutuhkan investasi sebesar US$20 miliar atau Rp313 triliun untuk membangun pusat data yang mampu mendukung AI. Sebagai perbandingan, Malaysia dengan populasi jauh lebih kecil memiliki backlog infrastruktur sebesar 1,5 gigawatt, sedangkan Indonesia diperkirakan membutuhkan 2 gigawatt untuk memenuhi kebutuhan digitalnya.

 

Laporan terbaru menunjukkan bahwa 49% bisnis sektor keuangan di Indonesia telah memprioritaskan penggunaan AI untuk meningkatkan layanan pelanggan, dan 51% institusi keuangan memanfaatkan teknologi ini dalam operasional harian.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: detik.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.