
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Investasi Digital - Diposting pada 06 March 2025 Waktu baca 5 menit
Harga emas mengalami kenaikan pada Rabu (5/3/2025), didorong oleh pelemahan dolar AS. Saat ini, para investor menanti rilis data ketenagakerjaan AS, yang diperkirakan akan memberikan gambaran lebih jelas terkait arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).
Selain itu, data ini juga menjadi faktor penentu apakah harga emas dapat mencapai level US$ 3.000 per ons.
Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot naik tipis 0,03% menjadi US$ 2.919,1 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS naik 0,2% ke US$ 2.927,5 per ons.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 1,2% ke level terendah sejak November. Penurunan ini membuat emas lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang selain dolar, sehingga meningkatkan daya tarik logam mulia ini.
“Minat beli emas masih cukup kuat saat ini. Namun, investor tetap berhati-hati menjelang rilis data tenaga kerja pada Jumat mendatang. Meski begitu, tren jangka panjang emas masih positif,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden dan analis senior logam di Zaner Metals.
Grant menambahkan bahwa kenaikan harga emas saat ini sebagian besar dipicu oleh pelemahan dolar AS.
Selain faktor dolar, kebijakan tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump turut mendorong kenaikan harga emas sebagai aset lindung nilai. Sejak awal tahun, harga emas telah mencetak rekor tertinggi sebanyak 11 kali, dengan puncaknya di US$ 2.956,15 pada 24 Februari 2025. Secara keseluruhan, harga emas telah naik 11% sepanjang tahun ini.
Dalam pidatonya di Kongres AS pada Selasa malam (4/3/2025), Trump mengumumkan rencana penerapan tarif tambahan mulai 2 April 2025. Kebijakan ini mencakup tarif balasan serta aturan non-tarif lainnya guna mengurangi defisit perdagangan AS.
Sebelumnya, pemerintahan Trump telah memberlakukan tarif 25% terhadap sebagian besar impor dari Meksiko dan Kanada, serta meningkatkan bea masuk barang dari China menjadi 20%.
Sementara itu, laporan ADP National Employment menunjukkan bahwa pertumbuhan tenaga kerja sektor swasta AS melambat pada Februari. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan bahwa laporan nonfarm payrolls yang akan dirilis pada Jumat (7/3/2025) menunjukkan penambahan 160 ribu lapangan kerja.
Menurut analis senior di RJO Futures, Daniel Pavilonis, dampak data ketenagakerjaan terhadap harga emas bisa bervariasi:
“Jika data ketenagakerjaan menunjukkan hasil yang buruk, harga emas bisa turun. Jika hasilnya netral, dampaknya tidak akan besar. Namun, jika hasilnya positif, harga emas bisa melonjak cepat menuju US$ 3.000 atau lebih,” ujarnya.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: investors.id
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.