
Saham News
Investor Asing Diam-diam Borong 10 Saham Ini, Simak Daftarnya!
/index.php
Investasi Digital - Diposting pada 24 February 2025 Waktu baca 5 menit
Volatilitas di pasar emas meningkat setelah logam mulia ini mencapai rekor tertinggi pada pekan lalu. Meskipun risiko pasar meningkat, tren bullish harga emas masih sulit diabaikan, dengan para analis terus mengamati kemungkinan harga emas mencapai USD3.000 per ons dalam waktu dekat.
Dilansir dari Kitco.com, Senin (24/2/2025), emas mencatat kemenangan beruntun selama delapan pekan, menutup perdagangan di level tertinggi sepanjang masa. Ini merupakan reli terpanjang sejak pertengahan 2000-an, ketika harga emas pertama kali mencapai USD2.000 per ons.
Pada perdagangan terakhir, emas spot berada di level USD2.935,80 per ons, stabil sepanjang hari namun naik lebih dari 2% dibandingkan penutupan Jumat (21/2/2025). Sementara itu, harga perak mencatat kenaikan selama lima pekan berturut-turut, meskipun perak spot turun lebih dari 1% pada hari itu, namun tetap naik 1% sepanjang pekan dan diperdagangkan di level USD32,51 per ons.
Meskipun harga emas kini dianggap cukup tinggi, Christopher Vecchio, Kepala Futures & Forex di Tastylive.com, menilai tren bullish emas masih kuat, didukung oleh fundamental yang solid.
Menurut Vecchio, tren harga emas yang terus meningkat menunjukkan bahwa kenaikan ke USD3.000 per ons hanya masalah waktu.
“Harga emas terus menemukan dukungan kuat pada rata-rata pergerakan lima harinya. Sampai momentum ini berubah, prospek bullish tetap dominan,” ujarnya.
Ia menambahkan, faktor-faktor fundamental yang menopang kenaikan harga emas tetap kokoh, termasuk kekhawatiran inflasi, gangguan perdagangan global, serta pergeseran dari mata uang tradisional dalam cadangan bank sentral.
Di sisi lain, Lukman Otunuga, Manajer Analisis Pasar di FXTM, menilai bahwa emas masih memiliki ruang untuk naik lebih tinggi, terutama di tengah meningkatnya ketidakpastian geopolitik.
Otunuga mencatat bahwa permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven terus meningkat, didukung oleh lonjakan investasi dalam exchange-traded funds (ETF) berbasis emas dalam beberapa pekan terakhir.
Ia juga memperkirakan ketidakpastian politik di Eropa akan memperkuat permintaan emas pada pekan mendatang.
“Pemilu di Jerman pada Minggu (23/2) akan berdampak besar terhadap prospek ekonomi dan politik kawasan tersebut. Jika hasilnya menghasilkan parlemen yang terfragmentasi, investor kemungkinan besar akan beralih ke aset safe haven seperti emas,” katanya dalam catatan kepada Kitco News.
Selain faktor politik, laporan inflasi PCE AS yang akan dirilis Jumat ini juga dapat mempengaruhi pergerakan emas, terutama terkait ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Secara teknis, jika harga emas gagal bertahan di atas USD2.950, tekanan jual dapat membawa harga kembali ke USD2.900. Namun, jika bulls mampu mendorong harga melewati USD2.950, maka level psikologis USD3.000 menjadi target berikutnya.
James Stanley, Senior Market Strategist di Forex.com, memperkirakan bahwa emas tidak akan menghadapi resistensi besar hingga mencapai USD3.000 per ons.
“USD3.000 adalah level psikologis penting yang membutuhkan waktu untuk ditembus. Saya perkirakan harga emas akan mencapai level tersebut, tetapi akan tertahan sementara sebelum melanjutkan kenaikan,” ujarnya.
Menurutnya, reli emas di atas USD3.000 akan sangat bergantung pada kebijakan fiskal AS serta keputusan moneter The Fed.
Sementara itu, Naeem Aslam, Chief Investment Officer di Zaye Capital Markets, menilai bahwa risiko terbesar bagi emas saat ini adalah potensi perubahan kebijakan moneter.
"Jika inflasi mereda lebih cepat dari perkiraan atau bank sentral mengambil langkah pengetatan yang lebih agresif, emas bisa mengalami tekanan jual," pungkasnya.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: liputan6.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.