Princeton Digital Gelontorkan Rp1,71T Bangun Pusat Data di Jakarta!

Investasi Digital - Diposting pada 16 March 2025 Waktu baca 5 menit

Princeton Digital Group Ubah Pinjaman Rp1,71 Triliun Jadi Pembiayaan Hijau untuk Data Center di Jakarta

Pengembang dan operator infrastruktur internet asal Singapura, Princeton Digital Group (PDG), mengonversi pinjaman sebesar US$105 juta atau sekitar Rp1,71 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.350 per dolar AS) menjadi pembiayaan hijau untuk pembangunan campus data center JC2 berkapasitas 22 megawatt (MW) di Jakarta.

 

Sebagai informasi, campus data center merupakan fasilitas fisik yang berfungsi untuk menyimpan sistem komputer serta komponen pendukungnya, seperti sistem penyimpanan dan komunikasi data.

“Pembiayaan strategis ini sejalan dengan Kerangka Pembiayaan Hijau (Green Financing Framework/GFF) yang ditetapkan PDG pada 2024 dan mematuhi Prinsip Pinjaman Hijau (Green Loan Principles/GLP) yang diakui secara internasional. Proses ini disusun bersama dengan Koordinator Pinjaman Hijau, yaitu PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank UOB Indonesia,” ungkap Chairman, CEO, dan Co-founder PDG, Rangu Salgame, dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (16/3/2025).

 

Lebih lanjut, Salgame menjelaskan bahwa JC2 dirancang dengan keandalan tinggi dan skalabilitas maksimal, serta menggabungkan sistem daya tak terputus (UPS) modular hemat energi dan pabrik pendingin berdaya efisien tinggi. Hal ini tidak hanya mencerminkan komitmen PDG terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan, tetapi juga mendukung ekonomi digital Indonesia serta upaya negara dalam mencapai emisi nol bersih (net zero emission).

“Pembiayaan hijau sangat penting untuk pengembangan infrastruktur rendah karbon yang mendukung ketahanan lingkungan jangka panjang. Dukungan dari bank-bank terkemuka ini menjadi bukti bagaimana PDG mengatasi tantangan keberlanjutan sekaligus membangun ekosistem AI dalam skala besar,” jelasnya.

 

Sementara itu, campus data center JC2 menjadi yang pertama di Indonesia yang menawarkan kapasitas berbasis energi biomassa kepada pelanggan.

“Dengan memelopori inovasi seperti pemanfaatan energi biomassa, kami menghadirkan pusat data yang tidak hanya mempercepat ekonomi digital Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian target net zero emission negara ini,” tambah Salgame, yang kini memimpin perusahaan pusat data yang beroperasi di Singapura, Jepang, India, Indonesia, Tiongkok, dan Malaysia.

Sumber: tirto.id

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.