Rosan Roeslani Optimistis Pendapatan Danantara Tembus Rp 13 Triliun Tahun Ini!

Investasi Digital - Diposting pada 16 June 2025 Waktu baca 5 menit

CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa 20% dari total modal perusahaan akan dialokasikan untuk investasi di luar negeri, sementara 80% sisanya akan difokuskan pada proyek-proyek strategis di dalam negeri. (ANTARA)

Pendapatan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) diperkirakan dapat mencapai hingga Rp13 triliun dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa proyeksi pendapatan tersebut berasal dari total nilai investasi yang telah masuk ke Indonesia selama satu dekade terakhir, yakni sebesar Rp9.100 triliun.

 

Menurut Rosan, pendapatan Danantara ini diharapkan mampu mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% pada tahun 2029. Ia menambahkan bahwa proyeksi tersebut juga sejalan dengan arahan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).

 

“Jadi selama lima tahun mendatang, pertumbuhannya memang diharapkan melonjak secara signifikan, dalam rangka mendukung pencapaian target pertumbuhan 8%,” ujar Rosan dalam acara Meet The Leaders di Universitas Paramadina, sebagaimana dikutip pada Senin (16 Juni 2025).

 

Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa Danantara sebagai pengelola dana abadi milik negara memiliki total aset yang berasal dari seluruh badan usaha milik negara (BUMN), dengan nilai aset yang melebihi Rp15.000 triliun. Danantara memperoleh dana kelolaan dari dividen yang dibagikan oleh perusahaan-perusahaan BUMN.

 

“Dana yang kita miliki saat ini bisa dikelola untuk menghasilkan imbal hasil. Untuk Indonesia, idealnya kita menginginkan tingkat pengembalian minimal sebesar 10%,” ungkap Rosan.

 

Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, menuturkan bahwa Danantara kemungkinan akan mengalokasikan sekitar 20% dari investasinya ke luar negeri. Dengan demikian, total proporsi investasi dari dalam dan luar negeri akan mencapai 35%. Hal ini berarti ada sekitar US$185 miliar yang dapat dimanfaatkan untuk investasi setiap lima tahun.

 

“Kembali lagi, ini semua bertujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Investasi sangat penting dan menjadi salah satu faktor utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan pekerjaan, dan aspek-aspek penting lainnya. Karena pada intinya, semua ini berakar pada investasi,” tutup Rosan.

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.