Strategi Warren Buffett: Alasan Menyimpan Uang Tunai Rp 4.461 Triliun

Investasi Digital - Diposting pada 08 August 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Tumpukan uang tunai Berkshire Hathaway yang dimiliki oleh konglomerat Warren Buffett kini telah mencapai US$277 miliar atau sekitar Rp4.461 triliun. Mengutip laporan dari CNBC International pada Kamis (8/8/2024), Buffett telah menjual sejumlah portofolio unggulannya, seperti saham Apple, Bank of America, dan BYD. Langkah ini membuat sebagian orang percaya bahwa Oracle of Omaha khawatir pasar bullish sudah terlalu memanas.

 

Sebelumnya, Buffett mengakui dalam pertemuan tahunan Berkshire pada Mei bahwa ia terbuka untuk menanamkan lebih banyak uang, namun tingginya harga saham membuatnya ragu. 

 

"Kami bersedia membeli saham, tetapi kami hanya akan melakukannya jika risikonya sangat kecil dan dapat menghasilkan keuntungan besar. Ini bukan karena saya berhenti membeli saham, tetapi pasar saat ini tidak menarik," kata Buffett.

 

Buffett memangkas kepemilikannya di Apple sebesar 13% pada kuartal pertama untuk alasan pajak setelah meraih keuntungan besar. Pada awal Agustus 2024, Buffett kembali mengurangi hampir 50% kepemilikannya di Apple.

 

Dalam langkah mengejutkan lainnya, Buffett juga mulai melepas saham Bank of America, yang merupakan kepemilikan terbesar kedua setelah Apple. Dalam 12 sesi perdagangan terakhir, Berkshire telah menjual saham bank berbasis di Charlotte tersebut senilai US$3,8 miliar.

 

Tumpukan uang tunai besar Buffett telah memberikan imbal hasil yang signifikan akibat lonjakan imbal hasil Treasury selama dua tahun terakhir. Namun, dengan proyeksi penurunan suku bunga dari level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, cadangan uang tunainya yang besar ini mungkin akan kembali menimbulkan pertanyaan.

 

Jika diinvestasikan dalam obligasi Treasury tiga bulan dengan imbal hasil sekitar 5%, uang tunai senilai US$200 miliar dapat menghasilkan sekitar US$10 miliar per tahun, atau US$2,5 miliar per kuartal. Namun, imbal hasil ini akan menurun setelah Federal Reserve mulai menurunkan suku bunga.

"Pertanyaannya hanya berapa lama mereka akan menahan posisi ini," kata Andrew Kligerman, analis Berkshire dari TD Cowen.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.