ANTM Umumkan Penjualan 49 Persen Saham Tambang Nikel Seharga USD416 Juta - Apa Dampaknya?

Saham News - Diposting pada 30 December 2023 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - PT Aneka Tambang Tbk (IDX: ANTM) menggandeng Hong Kong CBL Limited (HKCBL) membentuk perusahaan patungan pengembangan proyek hidrometalurgi (HPAL JVCO) sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik. 

 

Untuk itu, ANTM terlebih dahulu menjual 49% saham  PT Sumberdaya Arindo (SDA) senilai 416 juta USD kepada Hong Kong CBL Limited (HKCBL) pada  28 Desember 2023. ANTM masih mempunyai opsi untuk menerima hak  pembayaran bersyarat jika terdapat cadangan di wilayah pertambangan SDA dalam jangka waktu 36 bulan sejak tanggal pengalihan. 

 

Saat ini ANTM menguasai 51% saham SDA dengan total nilai nominal Rp 4,137 triliun dan sisanya 49% dikuasai oleh HKCBL dengan total nilai nominal Rp 3,975 triliun. Sekadar informasi, SDA memiliki izin pengusahaan (IUP) yang terletak di wilayah pesisir timur Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, Indonesia, yang merupakan kelanjutan dari proses penyelesaian IUP ANTM di Pulau Halmahera Timur, selatan Maluku utara. Total luas areal IUP SDA adalah 14.421 hektar dengan  total cadangan 199,1 juta ton. 

 

SDA menargetkan kapasitas produksi bijih nikel  sebesar 13,5 juta ton yang akan tercapai pada tahun 2029. 
Di saat yang sama, emiten pertambangan pelat merah itu juga  menjual 10% saham  PT Feni Haltim (FHT) senilai Rp 130,2 miliar kepada HKCBL. PT International Mineral Capital mengikuti jejak induknya dengan menjual 50% saham  FHT seharga Rp 651 miliar kepada HKCBL.

 

Pasca transaksi, ANTM memiliki 40% saham  FHT dengan total nilai nominal Rp 491,6 miliar, dan HKCBL menguasai 60% saham FHT dengan total nilai nominal Rp 737,4 miliar. Selain itu, ANTM dan HKCBL telah membentuk perusahaan yang bergerak dalam pengembangan kepemilikan, pembiayaan, pengoperasian dan pemeliharaan HPAL serta fasilitas produksi dan penjualan presipitasi hidroksida campuran. 

 

Perusahaan patungan tersebut didirikan dengan modal disetor Rp 10 miliar dengan 30% saham dimiliki ANTM dan 70% dikuasai HKCBL. Selanjutnya, ANTM melalui anak perusahaannya PT Industri Battery Indonesia (IBC), bersama HKCBL dan CBL International Development Pte Ltd (SGBL), mendirikan tiga perusahaan patungan untuk proyek baterai kendaraan listrik. 
Secara khusus, IBC dan HKCBL mendirikan perusahaan patungan untuk memproduksi bahan baterai listrik.  Perusahaan dengan modal disetor Rp 10 miliar akan dikuasai 30% oleh IBC  dan sisanya dipegang oleh HKCBL. 

 

Selain itu, IBC dan SGCBL mendirikan perusahaan patungan produksi baterai kendaraan listrik dengan modal Rp 10 miliar. Di perusahaan ini, IBC memegang 30% saham dan 70% dikuasai oleh SGCBL. Perusahaan ketiga, IBC dan HKCBL, sedang membangun pabrik daur ulang baterai kendaraan listrik dengan modal Rp 10 miliar. 

 

Di perusahaan ini, IBC memegang 40% saham dan 60% dikuasai oleh HKCBL.  Dalam keterangan resmi ANTM, Kamis (28 Desember 2023), dijelaskan bahwa rangkaian transaksi ini bertujuan untuk memenuhi misi Pemerintah Republik Indonesia terhadap pengembangan sektor ketenagalistrikan industri otomotif tanah air, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Sumber: pasardana.id

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.