Proyeksi Harga Nikel Masih Lesu Tahun Depan, Apa yang Mempengaruhinya?

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 26 December 2023 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Harga nikel diperkirakan masih berada di bawah tekanan tahun depan. Beberapa faktor akan terus memberikan tekanan pada harga  logam dasar  tahun depan. 

 

Thomas Radityo, Analis Ciptadana Sekuritas Asia, memperkirakan pasar nikel akan tetap  surplus setidaknya hingga tahun 2025. Situasi ini terutama disebabkan oleh melimpahnya produk nikel dari Indonesia dan pesatnya pertumbuhan smelter nikel kelas 1 di China.

 

Hal ini membuat harga nikel di London Metal Exchange (LME)  tertekan. Thomas mencatat harga nikel LME turun 45,8%  year-to-date (YTD). Sementara itu, Thomas memperkirakan harga besi nikel (NPI) telah mencapai titik terendah $10.920/ton pada bulan Desember 2023.

 

Namun, Thomas meyakini pasokan akan berkurang dalam jangka pendek hingga menengah akibat turunnya harga nikel. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, Thomas menyesuaikan harga acuan nikel untuk tahun 2024 dan 2025 masing-masing menjadi $18.000/ton dan $17.000/ton. Sedangkan harga referensi nikel pada akhir tahun 2023 masih di angka 23.000 USD/ton. 

 

Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario juga menilai peruntungan nikel kemungkinan besar tidak akan membaik tahun depan. Lemahnya kinerja perekonomian Tiongkok dan berlanjutnya penurunan sektor real estate Tiongkok masih menghantui prospek industri nikel tahun depan. Memang benar, Tiongkok menyerap sekitar 60% pasokan logam global. Thomas yakin segmen kendaraan listrik terus mendorong permintaan nikel.

 

Permintaan kendaraan listrik di Tiongkok masih tinggi, dan penjualan kendaraan listrik di AS dan Uni Eropa juga meningkat tajam. 
Thomas memperkirakan  harga baterai kendaraan listrik akan menurun mulai tahun 2024. Dengan demikian, potensi pengurangan kesenjangan harga antara kendaraan diesel dan  listrik semakin besar. Situasi ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan kendaraan listrik yang pada akhirnya meningkatkan permintaan nikel. 

 

“Sehingga diperkirakan baterai kendaraan listrik  akan menyumbang 20% Ò€‹Ò€‹dari total penggunaan nikel olahan pada tahun 2025,” tulis Thomas dalam catatan penelitiannya, Kamis (15/12).

Sumber: kontan.co.id

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.