
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Berita Terkini - Diposting pada 18 December 2023 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan bank memblokir rekening terkait tindak pidana dan perjudian online mendapat dukungan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Dalam hal ini, KPAI memperkirakan anak-anak yang terpapar perjudian online lebih banyak, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Dalam keterangannya yang dikutip Mada, Minggu (17/12), Komisioner KPAI Kawiyan mengatakan, berbagai lapisan masyarakat sudah lama meminta pemerintah dan lembaga perbankan memblokir rekening yang digunakan untuk aktivitas perjudian online ilegal.
Kawiyan mengatakan, keinginan yang disampaikan kepada KPAI salah satunya datang dari Persatuan Guru Besar Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Demak beberapa waktu lalu. PGSI mengklaim ribuan siswa Demak terlibat perjudian online. Ia yakin dengan keakuratan data yang diungkapkan OJK mengenai terjadinya 157 juta transaksi game online yang melibatkan ibu rumah tangga dan pelajar dengan nilai transaksi kurang dari Rp 100.000.
Sayangnya, karena sifat perjudian online di sektor digital, instansi terkait seperti Kementerian Informasi dan Komunikasi dan OJK tidak dapat secara langsung mengidentifikasi individu yang terlibat dalam aktivitas perjudian online, termasuk anak-anak.
“Bahkan kami yakin banyak anak-anak yang terpapar perjudian online, tidak hanya di perkotaan tapi juga di pedesaan,” ujarnya. Kawiyan menjelaskan, permainan judi online ini memberikan dampak negatif bagi anak-anak seperti menurunkan konsentrasi dan prestasi akademik, membuat anak tidak ingin memenangkan banyak uang dalam waktu singkat, serta berisiko mendorong mereka untuk ikut melakukan kejahatan. dan penyalahgunaan. biaya pendidikan.
Oleh karena itu, ia berharap dunia perbankan bisa memahami dampak tersebut dengan memblokir seluruh rekening yang terkait dengan perjudian online. “Industri perbankan harus berhati-hati dalam melindungi anak-anak dari aktivitas game online. “Melindungi anak dari aktivitas game online berarti menyelamatkan bangsa,” ujarnya.
Sejak munculnya kekhawatiran perjudian online di kalangan anak-anak, KPAI telah melakukan kunjungan mendalam ke daerah-daerah. Meski guru dan tenaga pendidik mengaku prihatin dengan masalah tersebut, namun mereka masih kesulitan mendeteksi siapa saja yang terpapar perjudian online.
KPAI mendorong para pemangku kepentingan untuk bekerja sama mengatasi masalah ini guna melindungi generasi muda dari dampak negatif game online.
Sumber: pasardana.id
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.