
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Saham News - Diposting pada 15 December 2023 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Beberapa saham emiten yang baru tercatat di bursa, seperti saham Prajogo Pangestau milik Salim Group, mencapai rekor harga atau all-time high. Analis memperingatkan investor untuk mewaspadai kenaikan harga saham. Robertus Hardy, Kepala Riset Mille Asset Securitas Indonesia, mengatakan investor harus mewaspadai saham-saham baru yang telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH).
Menurutnya, jika harga saham cepat naik, bisa jadi lebih cepat turun juga. “Jangan terlambat ke pesta. Peningkatan ini mungkin akan segera berakhir. Jadi kalau mau datang ke pesta, datanglah lebih awal dan pulang lebih awal, kata Robertus pada Mirae Asset Media Day di Jakarta, Kamis (14 Desember 2023). Lebih lanjut ia mengatakan, “Mirai Asset Securitas yakin dengan saham-saham blue chip B. ASII, TLKM, EXCL dan AKRA meningkatkan profitabilitasnya, namun valuasi sahamnya menurun.”
Catatan Bisnis menunjukkan beberapa saham emiten yang tercatat pada tahun ini mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Misalnya saja beberapa saham emiten milik Prajogo Pangestu, seperti PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mencapai ATH Rp 11.350 dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menaikkan ATH menjadi Rp 8.050. Saham Prajogo Panguest lainnya yang naik di ATH adalah PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk. (TPIA) yang naik ke level Rp4.780, dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang naik ke level Rp1.755. ke tingkat ATH.
Selain saham yang dimiliki Prajogo Pangestos, saham milik grup ternama Salim Group, Medco, Agus Projosasmit PT Amman Minerals International Tbk (AMMN) menguat pesat dengan ATH mencapai level Rp 7.775. Emiten lain yang terlibat dalam ATH adalah PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) dengan level ATH Rp 2.820. Selain saham-saham tersebut, beberapa saham bank besar juga tercatat di ATH tahun ini.
Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tembus ATH Rp 5.700, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik ke level ATH Rp 9.400, PT Bank Mandiri (Persero) naik menjadi Tbk. (BMRI). ), naik menjadi Rp 6.125 di level ATH. Pak Robertus mengatakan, saham-saham perbankan kini sudah mulai terkonsolidasi dari posisi ATH dan kini kembali turun. Namun, ketika suku bunga turun, pinjaman mungkin meningkat. “Jika kenaikan suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu lama, penyaluran kredit bisa terhambat. Namun di sisi lain, NIM akan terus naik,” ujarnya.
Pertumbuhan pinjaman dapat kembali meningkat pada paruh kedua tahun 2024 seiring dengan penurunan suku bunga, kata Robertus. Dengan kondisi tersebut, Mirae Securitas optimistis masih ada ruang kenaikan harga saham emiten bank pada tahun depan. Selanjutnya, ketika BREN, CUAN, dan AMMN mencapai level tertinggi sejak IPO (ATH) tahun ini, naik hingga beberapa ribu persen, harga IHSG disinyalir memang sedang terjadi anomali.
Ahli strategi makro Samuel Securitas Lionel Priyadi, Rabu (13/12/2023), mengatakan IHSG mencatatkan kenaikan year-to-date sebesar 3,3% ke 7.075, sedangkan indeks LQ45 dan indeks IDX80 bergerak negatif. masing-masing 0,0,5% dan -1,5% sejak awal tahun. Menurutnya, fenomena tersebut menunjukkan adanya ketidakseimbangan pergerakan antara saham-saham blue chip dan saham-saham IPO besar (CUAN naik 4.042,3% year-to-date, BREN naik 676,9% year-to-date, AMMN naik 306% year-to-date. -sampai saat ini) Dikatakan ada. awal tahun.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap fundamental IHSG di kalangan investor asing. “Fenomena BREN, CUAN, dan AMMN bisa berdampak pada terhentinya pergerakan IHSG karena investor asing merasa tidak nyaman dengan gap antara LQ45 dan IHSG,” kata Lionel, Kamis (14/12) kepada Bisnis. Berdasarkan data BEI, investor asing mencatatkan omzet bersih sebesar Rp 819,17 miliar pada Rabu (13 Desember 2023). Sedangkan kampanye penjualan investor asing senilai Rp 16,7 triliun tercatat pada tahun 2023. Sementara itu, Bank Sentral AS (Federal Reserve/FRB) pada rapat FOMC Desember 2023, Kamis (14/12) dini hari WIB, mengumumkan telah memangkas suku bunga di kisaran 5,25% hingga 5,5%.
Banyak pelaku pasar juga memperkirakan suku bunga The Fed akan turun pada tahun 2024. Komentar Lionel tersebut menyusul rilis data inflasi PPI AS yang di bawah konsensus dan rilis perkiraan FOMC pada bulan Desember, yang meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dari 50 basis poin pada September 2023 menjadi 75 basis poin pada tahun 2024.
Dia mengatakan a euforia spekulatif telah mencengkeram pasar global. “Pasar memperkirakan suku bunga The Fed akan turun 150 basis poin menjadi 4,5% pada tahun 2024, dengan potensi berubah menjadi dovish pada kuartal pertama tahun 2024 atau Maret 2024,” tutup Lionel. Analis MNC Securitas Herditya Wikasana memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar $3 pada tahun 2024 sebesar 75 basis poin, yang merupakan katalis positif bagi emiten di sektor perbankan, teknologi, dan real estate, dan kemungkinan besar akan terjadi.
Selain suku bunga, investor cenderung mencermati tren perekonomian Tiongkok yang pertumbuhannya cenderung stagnan dan dikhawatirkan akan berdampak pada perekonomian global, kata Herditia kepada Bisnis. Meski kondisi IHSG tidak normal, MNC Securitas tetap merekomendasikan saham Prajogo Pangestu dan harga sahamnya sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
IHSG 2024
Selain itu, ekspektasi analis terhadap penurunan suku bunga The Fed pada tahun 2024 juga mendukung pandangan mereka terhadap suku bunga IHSG. Mandiri Securitas optimis IHSG bisa menembus level hingga 8.400 orang di tahun 2024. Bina Chahyadi, Head of Sales Mandiri Investasi, mengatakan The Fed berencana menurunkan suku bunga secara bertahap setidaknya tiga kali pada akhir tahun 2024 yang berpotensi mendorong kenaikan IHSG. "Tahun depan kami perkirakan IHSG bisa mencapai kisaran 8.000-8.400. Artinya potensinya masih sangat besar," kata Bina di Jakarta, Kamis (14/12/2023), di Menara Mandiri Securitas.
Ia mengatakan, selain ekspektasi pertumbuhan IHSG, investor juga harus memperhatikan pertumbuhan emiten yang tercatat di bursa. Pihaknya sejauh ini memperkirakan profitabilitas perusahaan anggota IHSG bisa tumbuh rata-rata 8% pada tahun 2024. “Nah, kalau misalnya earnings (PE) dan valuasi pasar saham tidak berubah, ya tidak apa-apa,” ucapnya, “Kalau harga saham flat, tahun depan IHSG harusnya naik 8%.”
Bina mengatakan, faktor lain yang menopang IHSG adalah mood menjelang pemilu 2024. Pasalnya, pemilu serentak diperkirakan akan menambah anggaran hingga Rp76 triliun dan dana kampanye berkontribusi 0,8% terhadap tambahan produk domestik bruto (PDB) RI. Mandiri Securitas juga merekomendasikan komponen indeks LQ45 yang menjadi penggerak IHSG tahun depan.
Menurut Bina, sektor yang dapat diuntungkan pada tahun 2024 adalah sektor konsumen cyclical dan non-cyclical. Bank, real estat, dan infrastruktur juga akan menjadi sektor-sektor yang akan mendapat manfaat dari penurunan suku bunga The Fed. Namun, Mandiri Securitas tetap menjaga posisi netral di sektor kesehatan karena diperkirakan akan terus tumbuh meski pandemi COVID-19 melambat. Di sisi lain, energi merupakan sektor yang dapat melemah akibat perlambatan perekonomian global akibat rendahnya harga komoditas dan penurunan ekspor.
"Kami memperkirakan harga bahan baku juga akan turun karena lemahnya pasokan dan permintaan. Jadi, sama seperti sektor energi dan sektor material, kami tidak menyukainya. Nah, saat ini kami belum melihat profitabilitas.", Saya masih kurang suka dengan sektor teknologi, tutupnya.
Sumber: bisnis.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.