
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Saham News - Diposting pada 29 April 2025 Waktu baca 5 menit
Selain potensi keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain), dividen menjadi alasan kuat bagi investor untuk menanamkan dana di pasar saham. Bagi banyak investor, dividen menawarkan pendapatan rutin, terutama bagi mereka yang berfokus pada strategi investasi berbasis penghasilan.
Saham yang secara konsisten membagikan dividen dua kali dalam setahun menjadi favorit karena umumnya menawarkan hasil dividen (dividend yield) yang menarik. Kondisi ini membuat saham-saham tersebut diburu oleh investor.
Menurut data dari CNBC Indonesia Research, terdapat sembilan perusahaan tercatat (emiten) yang selalu memberikan dividen dua kali setiap tahun, berasal dari sektor keuangan hingga pertambangan dan energi.
Perusahaan | Kode Saham | Waktu Pembagian Dividen | Total Dividen 2024–2025 | Yield Dividen | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
United Tractors | UNTR | Mei & Oktober | 2.236 | 8,26% | 2024 |
Surya Toto Indonesia | TOTO | Juni & November | 21 | 8,90% | 2024 |
Surya Pertiwi | SPTO | Juni & November | 60 | 9,09% | 2024 |
Sido Muncul | SIDO | Mei & November | 36 | 5,95% | 2024 |
Indo Tambangraya Megah | ITMG | April & September | 2.245 | 14,00% | 2025 |
Cikarang Listrindo | POWR | Juni & Desember | 72 | 10,02% | 2024 |
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | April & Desember | 343 | 9,04% | 2025 |
Astra International | ASII | Mei & Oktober | 519 | 10,23% | 2024 |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | Mei & Desember | 1.674 | 65,92% | 2024 |
Dividen yang dibagikan biasanya berasal dari laba bersih perusahaan, setelah dikurangi laba ditahan yang disimpan untuk rencana pengembangan bisnis di masa depan.
Perlu dicatat bahwa pembagian dividen dalam bentuk saham tidak menambah total kekayaan pemegang saham ataupun nilai pasar keseluruhan saham yang beredar. Namun, hal ini akan menambah jumlah saham beredar.
Meski jumlah lembar saham meningkat akibat pembagian dividen saham, nilai pasar per lembar saham akan menyesuaikan agar total kapitalisasi pasar tetap sama. Artinya, harga saham akan cenderung turun jika jumlah saham beredar bertambah secara signifikan.
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.