Chandra Asri (TPIA) Cetak Laba US$1,27 Miliar di Semester I 2025, Bangkit dari Rugi!

Saham News - Diposting pada 01 August 2025 Waktu baca 5 menit

Perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), yang juga merupakan induk usaha dari PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), mencatatkan performa keuangan yang solid sepanjang semester pertama tahun 2025. Berdasarkan laporan keuangan, TPIA berhasil mengantongi laba bersih sebesar US$1,27 miliar pada periode yang berakhir Juni 2025.

 

Pendapatan TPIA dalam periode tersebut mencapai US$2,92 miliar, melonjak 237,70% secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan US$866,49 juta pada periode yang sama tahun 2024.

 

Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari segmen kimia sebesar US$1,79 miliar dan segmen kilang (refinery) sebesar US$1,02 miliar. Sementara itu, segmen infrastruktur juga memberikan kontribusi sebesar US$47,23 juta dalam periode yang sama.

 

Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan TPIA juga meningkat tajam sebesar 254,44% YoY, dari US$853,64 juta menjadi US$3,02 miliar pada semester pertama 2025.

 

Meskipun beban meningkat, TPIA mampu mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$1,27 miliar, yang jika dikonversi ke rupiah setara dengan Rp20,94 triliun (mengacu kurs Jisdor Rp16.459 per dolar AS pada 31 Juli 2025). Hal ini menunjukkan pemulihan signifikan karena pada semester I/2024, TPIA justru membukukan kerugian bersih sebesar US$47,46 juta.

 

Dari sisi posisi keuangan, total aset TPIA meningkat menjadi US$10,38 miliar pada Juni 2025, naik 83,47% year to date (YtD) dari posisi Desember 2024 sebesar US$5,65 miliar. Di sisi lain, total liabilitas juga naik dari US$2,72 miliar menjadi US$5,51 miliar.

 

Ekuitas TPIA mengalami kenaikan sebesar 66,11% YtD, dari US$2,93 miliar pada akhir 2024 menjadi US$4,87 miliar pada Juni 2025.

 

Menurut Andre Khor, selaku Chief Financial Officer dan Direktur TPIA, lonjakan laba bersih perseroan ditopang oleh akuisisi perusahaan Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. dari Shell yang rampung pada 1 April 2025.

 

Kontribusi terbesar terhadap kenaikan laba bersih berasal dari pencatatan keuntungan akuntansi atas pembelian dengan harga di bawah nilai wajar (bargain purchase atau negative goodwill) sebagai hasil dari akuisisi Aster tersebut.

 

“Pencapaian ini mencerminkan nilai tambah luar biasa dari aksi korporasi kami baru-baru ini, yang tidak hanya mendorong kinerja keuangan, tapi juga memperkuat struktur neraca kami,” ujar Andre dalam siaran pers resmi pada Jumat (1/8/2025).

 

Andre menambahkan bahwa akuisisi Aster merupakan langkah strategis penting untuk memperluas eksistensi regional Chandra Asri Group di sektor kimia, energi, dan infrastruktur, serta menghasilkan sinergi yang bermanfaat bagi Indonesia. Hal ini mencakup integrasi industri secara vertikal dan peningkatan daya saing nasional.

 

“Ini menjadi bukti nyata bahwa strategi konsolidasi yang kami terapkan telah berhasil membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang,” tutupnya.

Sumber: bisnis.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.