
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Saham News - Diposting pada 08 January 2025 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mengumumkan penghentian penjualan produk fisik di platform e-commerce mereka. Pengumuman ini berdampak langsung pada pergerakan saham BUKA, yang dibuka anjlok pada perdagangan pagi ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per pukul 09.00 WIB, saham BUKA berada di level Rp117 per saham, turun 4,10% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Sebanyak 43,84 juta saham BUKA diperdagangkan pagi ini, dengan total nilai transaksi mencapai Rp5,19 miliar. Harga rata-rata transaksi tercatat Rp118,43 per saham, dengan harga terendah Rp116 per saham dan tertinggi Rp119 per saham. Kapitalisasi pasar BUKA saat ini tercatat sebesar Rp12,07 triliun. Sejak IPO pada harga perdana Rp850 per saham, nilai saham BUKA telah merosot 85,65% hingga harga penutupan kemarin di Rp122 per saham.
Transformasi bisnis ini akan membawa perubahan besar pada model operasional Bukalapak, yang akan sepenuhnya beralih ke penjualan produk virtual seperti layanan gaming, investasi, dan berbagai layanan retail lainnya. Bukalapak menjelaskan bahwa langkah ini diambil berdasarkan evaluasi terhadap prospek beberapa segmen bisnisnya, dengan fokus pada segmen inti seperti Mitra Bukalapak.
Perubahan ini akan berdampak pada para pelapak yang selama ini bergantung pada platform untuk menjual produk fisik. Bukalapak memastikan akan mendukung transisi ini dengan menyiapkan skema pengembalian saldo, penyediaan data transaksi, dan riwayat penjualan bagi pelapak maupun pembeli.
Namun, restrukturisasi ini juga akan diiringi dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang direncanakan berlangsung pada kuartal IV/2024 dan kuartal I/2025. CEO Bukalapak, Willix Halim, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah berbagai upaya untuk mempertahankan segmen usaha yang mengalami kerugian selama tiga tahun terakhir.
“Kami akan mempertajam fokus pada bisnis inti untuk memastikan efisiensi dan memberikan nilai optimal bagi para pemangku kepentingan serta pemegang saham,” ujar Willix Halim. Manajemen memastikan operasional segmen bisnis inti akan tetap berjalan normal tanpa perubahan yang signifikan.
Ke depan, Bukalapak akan mengembangkan segmen bisnis intinya dengan struktur organisasi yang lebih ramping guna memperkuat daya saing dan kinerja perseroan.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: bisnis.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.