
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Saham News - Diposting pada 26 October 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) merilis data terbaru mengenai peningkatan jumlah korban yang terinfeksi bakteri E. coli setelah mengonsumsi Hamburger Quarter Pounder McDonald's. Hingga Jumat (25/10) waktu setempat, jumlah kasus meningkat menjadi 75 orang, dari sebelumnya 49 orang yang mengalami keracunan.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (26/10), dari 61 orang yang tercatat, 22 di antaranya harus dirawat di rumah sakit. Dua pasien bahkan mengalami sindrom uremik hemolitik, kondisi serius yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Strain E. coli O157: H7 yang ditemukan pada Quarter Pounder ini telah menyebabkan satu kematian dan dianggap sebagai penyakit berbahaya, terutama bagi lansia, anak-anak, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Sebagai tindakan pencegahan, McDonald's telah menghentikan penjualan Quarter Pounder di 20% restoran mereka dari total 14 ribu gerai. Peristiwa ini juga berdampak negatif pada saham perusahaan, yang anjlok sekitar 2,97 persen menjadi USD 292,61 per lembar pada penutupan perdagangan Wall Street, Jumat. Analis dari BTIG, Peter Saleh, mengatakan bahwa kejadian ini meningkatkan kekhawatiran investor.
"Kami memperkirakan kemungkinan lebih banyak infeksi terjadi dalam waktu dekat, dan risiko terbesar bagi investor adalah siklus berita negatif yang terus berlanjut," ujar Peter.
Sumber Infeksi Diduga dari Bawang Bombay
Berdasarkan investigasi awal yang dilakukan FDA dan McDonald's, sumber bakteri E. coli ini kemungkinan berasal dari bawang bombay yang digunakan dalam Quarter Pounder. Bawang tersebut dipasok oleh Taylor Farms, yang mendistribusikannya ke tiga pusat distribusi.
Taylor Farms adalah pemasok untuk wilayah yang terdampak, dan McDonald's telah melakukan penarikan sukarela terhadap produk tersebut. Selain itu, Taylor Farms juga telah menarik beberapa batch bawang kuning yang diproduksi di fasilitas mereka di Colorado.
Pada Jumat malam, McDonald's mengonfirmasi bahwa bawang dari fasilitas Taylor Farms di Colorado telah didistribusikan ke sekitar 900 restoran di Colorado, Kansas, Wyoming, dan beberapa negara bagian lainnya. McDonald's memutuskan untuk menghentikan pasokan bawang dari fasilitas tersebut hingga waktu yang tidak ditentukan.
Departemen Pertanian AS menyatakan bahwa meski bawang bombay diduga sebagai sumber utama infeksi, mereka juga sedang menguji sampel daging sapi yang digunakan dalam burger tersebut untuk memastikan apakah ada kandungan E. coli.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: kumparan.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.