
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Teknologi Terkini - Diposting pada 05 May 2025 Waktu baca 5 menit
Ketua Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, mengungkapkan bahwa mobil listrik belum tentu menjadi solusi paling ramah lingkungan. Dalam proses produksinya, mobil listrik bahkan berpotensi menambah emisi karbon.
Pernyataan ini disampaikan Toyoda saat wawancara dengan Automotive News, menyusul penghargaan Centennial Automotive News yang diterimanya baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu, Toyoda menekankan bahwa tujuan utama Toyota adalah menurunkan emisi karbon dioksida melalui berbagai strategi. Toyota menyebut strategi ini sebagai pendekatan Multi-Pathway, yang menyediakan berbagai jenis kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan, bukan hanya mobil listrik.
“Seiring makin populernya istilah netral karbon, kami menyatakan bahwa musuh utama kami adalah karbon itu sendiri. Fokus kami adalah melakukan langkah nyata untuk mengurangi emisi karbon sejak sekarang. Prinsip ini menjadi landasan setiap keputusan kami, dan tidak akan berubah,” tegas Toyoda.
Toyoda juga menyoroti sejarah panjang Toyota dalam inovasi teknologi ramah lingkungan, termasuk sebagai pelopor mobil hybrid pertama yang diluncurkan pada tahun 1997. Mobil-mobil hybrid Toyota, yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik, telah terjual sekitar 27 juta unit secara global.
Ia menambahkan bahwa jika dilihat dari perspektif netralitas karbon, baik kendaraan hybrid maupun mobil listrik berbasis baterai (BEV) sama-sama menghasilkan emisi karbon. Dalam kasus BEV, emisi sering kali berasal dari proses manufaktur, terutama jika pabriknya menggunakan listrik dari sumber yang masih berbasis bahan bakar fosil.
“Kami telah menjual kurang lebih 27 juta kendaraan hybrid secara global,” kata Toyoda. “Dampak lingkungan dari jumlah itu setara dengan 9 juta mobil listrik baterai yang sudah beroperasi di jalan.”
Toyoda juga memberi contoh kondisi di Jepang. “Jika kami memproduksi 9 juta BEV di Jepang, justru akan meningkatkan emisi karbon karena listrik di Jepang masih banyak bersumber dari pembangkit termal,” jelasnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.