Smartphone Tak Laku di India: 350 Juta Orang Pilih Pakai HP Sederhana

Teknologi Terkini - Diposting pada 19 July 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - India adalah pasar smartphone terbesar kedua di dunia setelah China, dengan jumlah pengguna smartphone mencapai 750 juta. Namun, negara ini menghadapi tantangan dalam menarik pengguna smartphone baru karena banyak warganya tidak mampu membeli perangkat tersebut.

 

Sebanyak 350 juta masyarakat India dilaporkan lebih memilih membeli feature phone atau 'HP bodoh' daripada beralih ke smartphone baru. Feature phone memiliki tampilan dan fitur yang lebih sederhana dan umumnya hanya menyediakan kemampuan berinteraksi dasar.

 

Laporan dari TechCrunch menunjukkan banyak masyarakat India yang tetap memilih menggunakan feature phone atau meng-upgrade ke model feature phone baru. Fenomena ini telah mendorong peningkatan penjualan feature phone di India. Menurut firma riset Counterpoint, pertumbuhan penjualan feature phone di India naik 10% secara tahunan (yoy) tahun lalu, berbanding terbalik dengan pertumbuhan negatif 31% pada 2022. Peningkatan ini terjadi karena pengguna feature phone enggan beralih ke smartphone.

 

Penjualan ponsel 4G dari total feature phone di pasaran tumbuh dengan pangsa 25% pada 2023 dibandingkan 9% pada 2022. Meskipun begitu, feature phone 2G masih mendominasi pasar India dengan pangsa pasar 75%, menurut laporan yang dikutip Senin (15/7/2024).

 

Reliance Jio, raksasa telekomunikasi India, memimpin pasar feature phone 4G dengan pangsa pasar 27%, diikuti oleh Itel dengan 24% dan Lava dengan 18%. Direktur penelitian untuk perangkat dan ekosistem Counterpoint, Tarun Pathak, mengatakan bahwa feature phone 4G buatan Jio sudah mengadopsi banyak kemampuan smartphone. Hal ini menarik bagi masyarakat India karena dengan harga yang jauh lebih murah, mereka bisa menikmati beberapa kemampuan smartphone pada feature phone.

 

Pada 2017, Jio meluncurkan feature phone 4G pertama 'JioPhone' dengan sistem operasi KaiOS, yang langsung menjadi feature phone paling populer di India. Ponsel ini mendukung aplikasi populer seperti Facebook, WhatsApp, dan YouTube pada layarnya yang kecil.

 

Tahun lalu, Jio memperkenalkan Jio Bharat seharga US$12 (Rp 194.000) dan penerus JioPhone dengan nama JioPhone Prima. Kedua ponsel ini membantu meningkatkan pasar feature phone 4G di India dan menghambat adopsi smartphone.

 

Menurut laporan IDC, pasar smartphone di India sebenarnya masih tumbuh 11%, didorong oleh adopsi ponsel premium dari seri iPhone dan Galaxy S24. Namun, ponsel murah seharga US$100 (Rp 1,6 jutaan) mengalami penurunan 14% yoy dengan pangsa pasar 15%, sebelumnya segmen ini meraup pangsa pasar 26% pada 2020 dan 20% pada 2021.

 

Para pakar menyebut penurunan minat terhadap ponsel entry-level disebabkan oleh banyak orang yang lebih memilih feature phone yang lebih murah namun sudah memiliki aplikasi-aplikasi populer.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

TAG :