
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Teknologi Terkini - Diposting pada 24 November 2023 Waktu baca 5 menit
Pemerintah menutup operasi TikTok Shop dengan alasan menggabungkan platform media sosial dengan transaksi serupa lokapasar. Namun, muncul sebuah platform sejenis dari China yang dikenal sebagai Temu, dan kehadirannya juga menarik perhatian pemerintah. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengungkapkan bahwa aplikasi baru ini telah merambah pasar Asia. Setelah memeriksa model bisnis Temu, ia menyadari bahwa platform ini memiliki kemiripan dengan cara kerja TikTok Shop.
Menurut laporan Bisnis, aplikasi Temu sudah dapat diunduh melalui App Store dan Play Store, memungkinkan pengguna Android maupun Apple mengakses berbagai barang seperti yang tersedia di e-commerce lokal seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. Namun, yang menarik, Temu masih menggunakan mata uang poundsterling dalam pencantuman harga, menunjukkan bahwa aplikasi ini belum memiliki izin resmi di Indonesia. Untuk melakukan transaksi jual beli menggunakan Temu, pengguna harus membuat akun terlebih dahulu.
Temu sendiri merupakan aplikasi marketplace yang berbasis di Boston, Massachusetts, dan dioperasikan oleh perusahaan e-commerce Tiongkok yang berpusat di Irlandia, yaitu PDD Holdings. Menurut informasi dari Forbes, PDD Holdings, yang terdaftar di AS (sebelumnya Pinduoduo), menjadi pelopor perdagangan sosial di Tiongkok. Aplikasi andalannya, Pinduoduo, didirikan pada tahun 2015 dan berkembang pesat menjadi pemain e-commerce terbesar ketiga di negara tersebut, setelah Alibaba dan JD.com, berkat strategi pemasarannya yang agresif. Temu menjadi terobosan pertama PDD dalam e-commerce lintas batas dan fokus pada pasar AS dan Kanada.
Meskipun ada kesan bahwa Temu mirip dengan TikTok Shop, sebenarnya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Temu, secara garis besar, merupakan platform e-commerce yang tidak langsung terhubung dengan social commerce. Namun, Menteri Teten percaya bahwa Temu memiliki cara kerja yang mirip dengan TikTok Shop. Aplikasi ini sudah hadir di beberapa negara Asia, dan Menteri Teten telah menyampaikan keberatannya kepada Presiden agar Temu tidak masuk ke Indonesia. Menurutnya, jika Temu masuk, UMKM di Indonesia akan kesulitan bersaing dan produksi lokal dapat terhambat.
Sumber: bisnis.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.