TikTok Larang Tautan E-commerce Lain, ByteDance Kurang Setuju

Teknologi Terkini - Diposting pada 30 August 2023 Waktu baca 5 menit

Setelah berita "projek S" yang membuat UMKM Indonesia terancam, lagi-lagi rumor Tiktok larang tautan dari e-commerce lain di aplikasinya menghebohkan.

 

Kabar mengatakan bahwa langkah ini untuk menaikkan penjualan di TikTok shop, khususnya untuk pengguna di Amerika serikat yang kurang menggemari e-commerce jebolan TikTok.

 

Strategi ini tampaknya untuk mengikuti jejak e-commerce di China, Douyin, yang telah menerapkan larangan itu sejak 2020 silam.

 

Alhasil mereka telah meraup keuntungan lebih dari 200 juta dollar Amerika per tahun 2022. TikTok berkeinginan untuk menyamai pencapaian itu dengan pendapatan 40 - 60 juta dollar per hari.

 

TikTok shop di AS memang tidak sesukses di Asia tenggara yang setiap harinya bisa laku hingga USD 50 juta sampai USD 60 juta. Jauh berbeda dengan angka yang ditunjukkan di Amerika Serikat.

 

Dilansir dari detik.net bahwa pendapatan di Amerika Serikat hanya 3 juta dollar hingga 4 juta dollar saja. Namun, mereka yakin untuk melampaui 10 juta dollar di akhir tahun ini.

 

Walaupun rumor Tiktok larang tautan e-commerce ini telah beredar di publik, tapi ByteDance sang pengembang platform TikTok justru tidak membenarkan langkah ini.

 

Dia mengungkapkan bahwa hal tersebut seperti memaksa pengguna untuk menggunakan TikTok shop. Metode hard selling memang tidak selamanya berhasil.

 

 

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun InstagramTikTokYoutube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

TAG :