DIGIVESTASI - Mantan CTO Coinbase Balaji Srinivasan percaya Bitcoin adalah “revolusi politik.” Dia mengatakan cryptocurrency paling populer dapat dipisahkan dari kepentingan nasional. Hal ini dimaksudkan agar berbeda dengan mata uang yang digunakan saat ini.

Srinivasan menjelaskan bahwa dengan mengganggu cara  uang dibelanjakan dan cara pemerintah  menyita aset yang ada, Bitcoin akan memungkinkan semua warga negara untuk menciptakan jaringan sukarela yang independen dari kepentingan nasional mereka. . 

“Bitcoin memungkinkan orang untuk secara bebas  memutuskan sejak awal kelompok seperti apa yang ingin mereka bentuk, barang publik seperti apa yang ingin mereka crowdfund, dan apa yang ingin mereka lakukan  secara mandiri sebagai masyarakat. Kita bisa,” kata Srinivasan. Selasa (2024/05/03). Lebih lanjut, dia mengatakan Bitcoin akan memecah negara menjadi dua partai politik. Negara-negara yang merupakan pengguna awal Bitcoin, seperti El Salvador dan Bhutan, dan negara-negara yang gagal memastikan relevansi dan pentingnya proposal mereka. 

Srinivasan menekankan bahwa hal ini akan menyebabkan pihak kedua menyerang cryptocurrency dan kembali ke pandangannya sebelumnya. Dia mengatakan negara-negara ini “akan mempertanyakan apakah Bitcoin ada gunanya, dan bahkan akan mengatakan bahwa Bitcoin terlalu kuat untuk diserahkan kepada masyarakat. Dan kemudian upaya penyitaan… akan dimulai,” jelasnya.

Investor India-Amerika  sebelumnya telah mengomentari relevansi Bitcoin. Dia mengatakan sanksi bulan Januari terhadap dana yang diperdagangkan di bursa  (ETF) Bitcoin sama dengan pencabutan Perintah Eksekutif 6102, yang menyita emas dari Amerika pada tahun 1935.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita