Omzet UMKM 2024 Terjun Bebas, Daya Beli Masyarakat Melemah Drastis

Berita Terkini - Diposting pada 02 October 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyoroti pentingnya memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama dari segi pengembangan usaha, agar dapat berkontribusi lebih besar dalam industrialisasi dan pembangunan nasional. 

 

Teten mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan angka positif, dengan pertumbuhan 5,1 persen pada triwulan I-2024 dan 5,05 persen pada triwulan II-2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi global yang hanya 3,2 persen. Namun, menurut survei Data Indeks BRI, indeks bisnis UMKM mengalami penurunan pada triwulan III-2024 karena melemahnya daya beli masyarakat yang berdampak pada penurunan omzet dan peningkatan kredit macet (NPL) di sektor UMKM hingga di atas 4 persen.

 

Teten menegaskan perlunya program restrukturisasi agar UMKM dapat memperoleh keringanan seperti penundaan pembayaran cicilan, pengurangan bunga, hingga penghapusan kredit macet. Selain itu, ia mendorong percepatan kemudahan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penggunaan Innovative Credit Scoring (ICS) sebagai kewajiban bagi bank dan koperasi penyalur KUR.

 

Dalam Rapat Koordinasi Pengembangan UKM Lintas Sektor di Palembang, Sumatera Selatan, Teten juga menyoroti tantangan yang dihadapi UMKM, termasuk penurunan industri sejak 2008 yang menyebabkan tekanan dalam penyerapan tenaga kerja. Menurutnya, kondisi ini diperparah oleh rendahnya pendapatan per kapita Indonesia, yang masih jauh dari target 30.000 dolar AS per tahun untuk mencapai status negara maju pada 2045.

 

Teten menekankan bahwa UMKM perlu bertransformasi menjadi bagian dari industrialisasi untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih berkualitas. Melalui Undang-Undang Cipta Kerja, Teten berharap ada dorongan relokasi perusahaan dan investasi manufaktur ke Indonesia, meski tantangan seperti teknologi smart factory dan IoT masih menghambat proses relokasi.

 

Ia juga menegaskan pentingnya pengembangan UMKM yang berfokus pada penciptaan ekonomi baru, dengan memanfaatkan potensi daerah seperti hasil pertanian, pertambangan, dan kelautan yang dapat diolah menggunakan teknologi modern dan masuk ke dalam rantai pasok global. Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) pun terus berupaya melalui pembangunan Rumah Produksi Bersama (RPB) untuk mendukung industrialisasi UMKM.

 

Di sisi lain, dalam acara yang sama, Pelaksana Tugas Deputi Bidang UKM, Temmy Satya Permana, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung perkembangan UKM melalui pembiayaan, pengembangan SDM, kemitraan rantai pasok, dan perluasan akses pasar. Rapat koordinasi ini juga menjadi bagian dari perayaan Hari UMKM Nasional 2024, yang bertujuan mendorong UKM Indonesia agar lebih berdaya saing di pasar global.

 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Selatan, Amiruddin, menambahkan bahwa pemberdayaan UMKM adalah bagian penting dalam pembangunan nasional yang berfokus pada ekonomi kerakyatan. Pemerintah Provinsi Sumsel sendiri telah mendorong UMKM untuk bertransformasi ke sektor formal dan memperluas pasar melalui digitalisasi dan sertifikasi halal.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: telusur.co.id

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.