Saham News
Bagaimana Nasib BREN dan CUAN Jika Terbukti Manipulasi Pasar?
Saham News - Diposting pada 30 September 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa jumlah investor pasar modal telah mencapai lebih dari 6 juta, tepatnya 6.001.573 single investor identification (SID) per Rabu (25/9/2024). Sepanjang tahun 2024, jumlah investor di pasar saham meningkat sebanyak 744 ribu. Hingga Agustus 2024, investor lokal masih mendominasi kepemilikan saham di BEI dengan persentase 51,5%, sementara porsi kepemilikan investor asing mencapai 48,5%.
Kepemilikan saham oleh investor individu juga menunjukkan dominasi dengan persentase 53,3%, terdiri dari 38,3% kepemilikan investor institusi dalam negeri dan 15% investor individu, dibandingkan dengan 46,6% kepemilikan investor institusi. Namun, survei yang dilakukan CNBC Indonesia menunjukkan bahwa masih banyak investor yang bingung dalam membaca laporan keuangan.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, CNBC Indonesia menggelar Kelas Cuan dengan tema "Belajar Baca Laporan Keuangan dari Nol Biar Gak Salah Pilih Saham." Tasya Natalia, Equity Analyst CNBC Indonesia, menjelaskan pentingnya memahami laporan keuangan agar investor tidak salah memilih saham.
Tasya menjelaskan bahwa setiap perusahaan yang terdaftar di BEI wajib melaporkan laporan keuangan paling lambat 30 hari setelah periode berakhir. "Misalnya, untuk Kuartal I (Q1) atau periode Januari hingga Maret, laporan keuangan harus dirilis paling lambat 30 April. Untuk Kuartal II (Q2) yang mencakup April-Juni, laporan harus dirilis paling lambat 31 Juli," ujarnya dalam Kelas Cuan 4.0 secara daring, Jumat (27/9/2024).
Ia menambahkan bahwa untuk Kuartal III (Q3) yang mencakup Juli-September, laporan harus dirilis paling lambat 31 Oktober, dan untuk Kuartal IV (Q4) yang mencakup Oktober-Desember, laporan harus dirilis paling lambat 31 Maret.
"Membaca laporan keuangan memang agak rumit. Dalam kelas ini, 31% peserta masih bingung dengan istilah-istilah yang rumit, meskipun laporan keuangan tetap perlu dibedah," tegas Tasya.
Ia menyebutkan bahwa ada tiga alasan mengapa laporan keuangan harus dianalisis: untuk mengetahui kesehatan keuangan, memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi fundamental perusahaan, dan mengantisipasi kemungkinan manipulasi laporan keuangan.
"Laporan keuangan hanya merupakan salah satu faktor dan permukaan saja. Oleh karena itu, masih banyak yang perlu dipelajari dan didalami dalam investasi saham," pungkas Tasya.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Oct 2024
Visitor Today
Online Visitor Today
Total Visitor