
Bisnis | Ekonomi
5 Program Quick Wins Purbaya untuk Kejar Setoran Negara 2025
/index.php
Berita Terkini - Diposting pada 25 September 2025 Waktu baca 5 menit
Pertemuan Pemimpin Muslim dengan Donald Trump
Pertemuan tertutup antara para pemimpin negara-negara Muslim, termasuk Indonesia, dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump digelar di sela-sela Sidang Umum PBB di New York untuk membahas situasi di Gaza. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut agenda tersebut berlangsung “sangat produktif.”
Menurut laporan Anadolu Agency dan Reuters, Rabu (24/9/2025), pertemuan yang diadakan pada Selasa (23/9) waktu setempat itu dihadiri oleh Trump, Erdogan, serta sejumlah pemimpin Muslim lainnya, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Dalam foto yang dipublikasikan Reuters, terlihat Raja Yordania Abdullah II, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, serta Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan turut hadir.
Ketika sesi awal pertemuan dibuka untuk media, Trump berulang kali menyebut pertemuan ini sebagai “pertemuan paling penting.”
“Kami ingin mengakhiri perang di Gaza. Kami ingin menghentikannya. Mungkin kita bisa menyelesaikannya sekarang juga,” ujar Trump kepada wartawan di awal pertemuan.
“Ini adalah pertemuan paling penting saya,” tambahnya.
“Namun ini sangat penting bagi saya karena kita berupaya mengakhiri sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi,” ungkap Trump sebagaimana dilansir The Times of Israel.
Trump juga menuturkan bahwa pertemuan tersebut dihadiri oleh “semua pemain utama kecuali Israel, namun itu akan menjadi agenda berikutnya,” yang diduga merujuk pada pertemuannya dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pekan depan.
Para pemimpin dan pejabat senior dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir, Yordania, Turki, Indonesia, dan Pakistan ikut serta dalam pertemuan itu.
Isi rinci pertemuan tertutup tersebut belum diumumkan, tetapi setelah acara selesai Trump menyatakan bahwa diskusi berjalan “sangat sukses,” meskipun tanpa penjelasan lebih detail.
Dalam pernyataan terpisah, Erdogan menyampaikan pandangan senada dengan menyebut pertemuan bersama Trump tersebut sebagai “pertemuan yang sangat produktif dan positif.” Ia menambahkan bahwa pembahasan mengenai Gaza dalam forum itu “sangat menghasilkan.”
Berbicara kepada media di New York setelah acara, Erdogan menyebut bahwa deklarasi bersama dari hasil pertemuan akan segera dipublikasikan. Ia mengaku merasa “puas” dengan capaian diskusi tersebut, namun tidak merinci lebih lanjut.
Sebagai anggota NATO, Turki telah mengecam keras tindakan militer Israel di Gaza dengan menyebutnya sebagai genosida. Ankara juga menghentikan seluruh aktivitas perdagangan dengan Tel Aviv, mendorong langkah internasional untuk menekan Israel, dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.
Sumber: detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.