Inilah Raja Tambang Batu Bara Indonesia: Kekayaan Capai Rp 370 Triliun

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 02 September 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Beberapa konglomerat di Indonesia telah masuk dalam daftar orang terkaya berkat kesuksesan mereka dalam bisnis batu bara. Siapa saja mereka? Berikut adalah para raja tambang batu bara Indonesia yang dirangkum oleh CNBC Indonesia pada Minggu (1/9/2024).

 

Low Tuck Kwong
Dato' Low Tuck Kwong adalah pengusaha Indonesia yang juga pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan tambang batu bara dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa domestik, yang saat ini mencapai Rp565 triliun. Namun, menurut data Forbes Real Time Billionaires, kekayaan Low Tuck Kwong mengalami penurunan. Pada Minggu (1/9/2024), kekayaannya tercatat sebesar US$24,1 miliar atau sekitar Rp374,33 triliun, yang menempatkannya di posisi keempat orang terkaya di Indonesia.

 

Keluarga Widjaja  
Keluarga Widjaja, yang dipimpin oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja, menguasai Sinar Mas Group, konglomerat yang berkembang sejak era Orde Baru. Grup ini memiliki PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) yang berfokus pada sektor energi dan infrastruktur. Anak perusahaan DSSA, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) dan Golden Energy and Resources Ltd. (GEAR), menjadi kontributor utama dalam bisnis batu bara. GEAR juga telah mengakuisisi tambang di Australia, yakni Stanmore Coal. Kekayaan keluarga Widjaja, menurut Forbes 2023, mencapai US$10,8 miliar atau sekitar Rp167,74 triliun.

 

Garibaldi Thohir
Garibaldi Thohir, kakak Menteri BUMN Erick Thohir, bersama TP Rachmat dan Edwin Soeryadjaya mendirikan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yang menjadi salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia. Adaro memiliki lokasi penambangan di Sumatra, Kalimantan, dan Australia. Di akhir 2023, Forbes menempatkan Garibaldi Thohir, yang akrab disapa Boy, di urutan ke-17 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$3,3 miliar atau Rp51,26 triliun.

 

Kiki Barki  
Kiki Barki adalah pendiri PT Harum Energi Tbk (HRUM), perusahaan tambang batu bara yang didirikan pada 1995 dan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2010. Kiki Barki menguasai 79,79% saham HRUM. Selain Harum Energy, Kiki juga memiliki tambang batu bara swasta, Tanito Harum. Saat ini, anaknya, Lawrence Barki, menjabat sebagai presiden komisaris, sementara anak bungsunya, Steven Scott Barki, menjadi komisaris. Menurut Forbes Real Time Billionaires, pada Senin (26/8/2024), total kekayaan Kiki Barki mencapai US$1,5 miliar atau sekitar Rp23,29 triliun.

 

Edwin Soeryadjaya
Edwin Soeryadjaya, yang lahir pada 17 Juli 1949, adalah anak dari William Soeryadjaya, pendiri Astra. Edwin bersama Sandiaga Uno mendirikan Saratoga Investama Sedaya pada 1997-1998, yang kemudian berkembang menjadi salah satu perusahaan keuangan terkemuka di Indonesia. Sejak tahun 2000, Edwin turut terjun ke bisnis tambang batu bara, mengikuti jejak sepupunya, Theodore Permadi Rachmat alias Teddy Rachmat, yang juga terlibat dalam pendirian perusahaan tambang batu bara, Pama Persada. Menurut Forbes Real Time Billionaires, kekayaan Edwin mencapai US$1,24 miliar atau sekitar Rp19,26 triliun.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.