DIGIVESTASI - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah Al-Amudi, memaparkan sejumlah proyek kerja sama di sektor energi dengan nilai total investasi mencapai 625 juta dolar AS atau sekitar Rp 9,91 triliun.

Dalam keterangan yang disampaikan di Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta pada Kamis (5/12/2024), Faisal menjelaskan bahwa investasi besar tersebut mencakup lima proyek utama yang melibatkan perusahaan Arab Saudi dan Indonesia.

Proyek pertama adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara perusahaan energi Arab Saudi, ACWA Power, dan PLN Indonesia. PLTS Terapung ini dirancang untuk menghasilkan kapasitas hingga 92 megawatt peak (MWp) dengan nilai proyek sebesar 75 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,19 triliun.

Proyek kedua adalah pengembangan tenaga surya di Danau Singkarak, Sumatra Barat, yang saat ini masih dalam tahap perundingan. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai 70 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,11 triliun.

Proyek ketiga berada di Lampung, yang juga tengah dalam proses pembahasan. Nilai investasi proyek ini diperkirakan sebesar 140 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,22 triliun. Proyek tersebut direncanakan mulai berjalan pada 2027 dan diproyeksikan selesai sebelum 2030.

Proyek keempat akan dilaksanakan di Kalimantan Barat, dengan nilai investasi yang diperkirakan antara 40 juta hingga 80 juta dolar AS atau sekitar Rp 634,6 miliar hingga Rp 1,26 triliun.

Proyek kelima adalah proyek green hydrogen, sebuah inisiatif yang melibatkan kerja sama antara ACWA Power dan PLN dengan nilai investasi mencapai 300 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,76 triliun.

"Total investasi untuk kelima proyek ini diperkirakan mencapai 625 juta dolar AS atau mendekati Rp 10 triliun jika dirupiahkan," jelas Faisal saat menutup paparannya.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita