Hal ini merupakan langkah TikTok-Tokopedia untuk mencegah predatory pricing di bisnis e-commerce.

Berita Terkini - Diposting pada 20 December 2023 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Dikhawatirkan akan kemampuan menjual produk dengan harga di bawah biaya produksi, yakni menjual merugi (pencungkilan harga di sektor e-commerce), muncul dalam kemitraan TikTok dan Tokopedia  menghadirkan  TikTok Shop Indonesia.

 

Namun menanggapi kekhawatiran tersebut, Direktur Komunikasi TikTok Indonesia Anggini Setiawan menegaskan  pihaknya tetap berkomitmen menyediakan platform yang inklusif dan adil bagi seluruh penjual. Anggini dalam keterangannya kepada Bisnis, seperti dikutip, Jumat (15 Desember 2023), mengatakan, “Kami telah menyiapkan proses deteksi proaktif dan memantau secara ketat lebih dari 1.600 kategori, termasuk fashion, kosmetik, kebutuhan sehari-hari, dan lain-lain.”

 

Ia menegaskan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas untuk mencegah  harga yang tidak wajar pada produk jenis tersebut. “Ini bisa termasuk menghilangkan produk-produk yang harganya tidak wajar,” kata Anggini. Sebelumnya, dalam acara Hari Beli Lokal Nasional 12.12 yang diselenggarakan TikTok-Tokopedia pada Selasa (12 Desember), Stephanie Susilo, CEO E-commerce TikTok Indonesia, mengatakan  tujuan kerja sama dengan Tokopedia adalah untuk mendukung konsumen Indonesia. dan UMKM. Ia sadar, di Indonesia, UMKM lokal mempunyai peran penting dalam perekonomian dan masyarakat.

 

Ia mengungkapkan, selama dua tahun terakhir, TikTok mampu memberikan pengalaman berbelanja, sehingga berujung pada terciptanya ekosistem bisnis yang terus berkembang, menyambut hampir 6 juta pebisnis lokal dan hampir 7 juta orang. platform untuk memperbaiki diri. sarana hidup mereka.

 

“Kami memiliki hampir 90.000 penjual dan pembuat afiliasi yang secara aktif berpartisipasi dalam pelatihan, lokakarya, dan program pembelajaran TikTok lainnya untuk membantu mereka mengembangkan bisnis mereka,” kata Stephanie. Seiring berkembangnya teknologi, ekonomi digital menjadi salah satu prioritas Indonesia, TikTok bertujuan untuk terus berkontribusi terhadap tujuan tersebut dengan memanfaatkan kemampuan inovasi perusahaan dan mendukung UMKM di Indonesia.

 

Melalui sinergi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dilebur dengan nama PT Tokopedia, dimana TikTok akan menguasai PT Tokopedia. Fungsi layanan belanja  aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia. TikTok akan menginvestasikan lebih dari $1,5 miliar atau sekitar Rp 23 triliun sebagai bagian dari komitmen jangka panjangnya untuk mendukung operasional Tokopedia tanpa semakin melemahkan kepemilikan GoTo di Tokopedia.

 

“Pertumbuhan bisnis Tokopedia pasca merger dengan TikTok Shop Indonesia  akan menguntungkan GoTo yang akan tetap menjadi mitra ekosistem  Tokopedia, termasuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan layanan keuangan digital melalui layanan GoTo Financial dan on-demand Gojek.” keduanya.

 

GoTo juga akan menerima  pendapatan dari Tokopedia berdasarkan skala dan pertumbuhan perusahaan. Transaksi tersebut diharapkan  selesai pada kuartal pertama tahun 2024 dan dalam transaksi ini Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan GoTo Group.

Sumber: bisnis.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.