
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Berita Terkini - Diposting pada 18 December 2023 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - PT Nusantara Infrastructure Tbk (IDX: META) akan menyerahkan pengelolaannya kepada PT Margautama Nusantara (MUN), perusahaan pengelola lima ruas tol.
Pasca transaksi tersebut, pelaporan keuangan MUN tidak lagi dikonsolidasikan oleh META, mengutip pernyataan resmi emiten infrastruktur yang dimuat di situsnya, Jumat (15 Desember 2023).
Pasalnya, MUN berencana menambah modal dengan menerbitkan 3.506 saham baru dengan nilai nominal Rp 70 juta per saham.
Saham baru MUN akan diakuisisi Warrington sebanyak 2.673 lembar saham.
Dengan kata lain, anak perusahaan kami GIC (Ventures) Pte. Ltd menyetorkan modal sebesar Rp3.317.243.631.613.
Sementara itu, PT Metro Pacific Tollway Indonesia Services (MPTIS) berencana mengakuisisi 833 saham baru dengan total investasi Rp 1.033.768.778.576.
MUN akan menggunakan dana tersebut untuk membayar utang pokoknya senilai Rp4,03 triliun kepada PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA).
Pinjaman tersebut diketahui digunakan MUN untuk mengakuisisi 40 persen saham PT Jasamarga Jalanrayan Cikampek (JJC) melalui MUN pada 10 Oktober 2022. Oleh karena itu, MUN wajib membayar paling lambat tanggal 29 Desember 2023. Namun rencana penambahan modal MUN akan melemahkan kepemilikan PT Nusantara Infrastructure Tbk (IDX: META) di MUN dari 76,51 persen menjadi 43,39 persen.
Manajemen META menegaskan tidak ada perbedaan kepentingan ekonomi antara MPTIS dan perusahaan.
Keikutsertaan langsung MPTIS dalam rencana penambahan modal MUN bersama Warrington dilakukan mengingat posisi keuangan META dan rencana peningkatan eksposur investasi di sektor jalan tol.
Dampak lainnya, sisa aset META per 30 Juni 2023 berjumlah Rp 3,22 triliun, naik dari sebelumnya Rp 10,88 triliun.
Pendapatan juga mengalami penurunan sebesar Rp 704,64 miliar menjadi Rp 146,52 miliar per 30 Juni 2023. Namun META diperkirakan melaporkan laba periode berjalan sebesar Rp 14,256 miliar dibandingkan kerugian tahun yang berakhir 30 Juni 2023.
Rencana tersebut baru berlaku jika disetujui investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Desember 2023.
Sumber: pasardana.id
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.