Bisnis | Ekonomi
Bos BI Beberkan: Transaksi Digital E - Commerce RI Meledak Tembus Rp4.500 Triliun!
/index.php
Saham News - Diposting pada 30 October 2025 Waktu baca 5 menit
Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tanggapan terkait optimisme Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menembus level 32.000 dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
Selain itu, Purbaya juga memperkirakan bahwa IHSG dapat mencapai 9.000 pada akhir tahun 2025.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyampaikan bahwa pihaknya tidak secara spesifik menetapkan atau membahas target angka pertumbuhan IHSG. Ia menegaskan, pergerakan IHSG merupakan hasil kerja sama seluruh pihak yang berperan dalam mendorong perkembangan pasar modal nasional.
Iman mengaku terkejut dengan capaian IHSG yang saat ini sudah berada di atas level 8.000. Menurutnya, hal ini menunjukkan perkembangan pasar yang berlangsung lebih cepat dari proyeksi awal dan melampaui ekspektasi banyak pihak.
“Terus terang, pencapaian IHSG di angka 8.000 ini masih terasa luar biasa. Kami tidak menyangka level tersebut bisa diraih tahun ini, bahkan lebih cepat dari target. Artinya apa? Kami tidak berfokus pada angka IHSG semata, tetapi pada langkah-langkah konkret yang dapat memberikan dampak terhadap kinerja indeks. Bagi saya, IHSG adalah hasil akhir dari berbagai upaya. Jadi, IHSG bukan hanya sekadar angka—apakah itu 8.000, 10.000, atau 32.000—melainkan tentang bagaimana proses untuk mencapainya,” jelas Iman dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara virtual, Rabu (29/10/2025).
Iman menambahkan bahwa pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh kondisi fundamental emiten, serta dinamika global dan domestik. Karena itu, BEI tidak hanya menyoroti pertumbuhan angka indeks, tetapi juga memperhatikan faktor-faktor yang mendasarinya.
“IHSG pada dasarnya merupakan refleksi dari berbagai upaya, termasuk kondisi ekonomi global, domestik, dan fundamental perusahaan. Tidak cukup hanya dengan melihat ramainya aktivitas perdagangan. Kalau fundamental perusahaan tidak kuat, nilai kapitalisasi pasar juga tidak akan meningkat. Jadi, ada banyak faktor yang memengaruhi IHSG,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Menkeu Purbaya menyampaikan pandangan optimistis terhadap pergerakan IHSG. Menurutnya, pasar akan selalu merespons setiap pernyataan dan kebijakan pemerintah dengan penyesuaian pada portofolio investasi mereka. Ia juga menegaskan, meskipun terdapat saham-saham berisiko tinggi atau “gorengan”, masih banyak emiten besar dengan fundamental kuat yang menopang kestabilan indeks.
Purbaya menjelaskan bahwa target IHSG tersebut tidak bersumber dari perkiraan subjektif, tetapi berdasarkan analisis historis dan perhitungan ekonomi yang terukur. Ia menyebut proyeksi itu lahir dari pengalaman panjang mengamati siklus ekonomi dan pasar saham selama beberapa dekade.
Menurutnya, setiap siklus ekonomi dan pasar saham umumnya mengalami kenaikan empat hingga lima kali lipat dari titik terendah ke puncaknya, dan pola ini terbukti konsisten secara historis.
“Itulah mengapa indeks bisa terus meningkat. Kalau ditanya bagaimana arah IHSG, jawabannya: to the moon. Saya ingin menanamkan optimisme. Akhir tahun ini saya perkirakan bisa mencapai 9.000, dan dalam 10 tahun ke depan bisa tembus 32.000,” kata Purbaya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Selasa (28/10/2025).
Sumber: detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.