Investasi ke Industri Antariksa yang Mencapai Rp279 Triliun pada 2023, Kontribusi Besar dari Elon Musk

Saham News - Diposting pada 19 January 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Perusahaan antariksa global akan menerima total investasi sebesar USD 17,9 miliar atau sekitar Rp 279,7 triliun pada tahun 2023, terendah dalam satu dekade terakhir. Namun popularitasnya meningkat berkat Elon Musk dan Jeff Bezos.

 

Menurut studi yang diterbitkan Space Capital, jumlah modal yang dikucurkan untuk investasi tahap awal (pendanaan awal) juga berada pada level terendah dalam satu dekade terakhir, yaitu hanya 64% atau setara dengan 256 putaran pendanaan di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh penurunan tajam pendanaan pada sektor aplikasi spasial, akibat kurangnya minat terhadap aplikasi layanan berbasis lokasi (LBS).  

 

Menurut Space Capital, hal ini tidak lepas dari kesulitan keuangan global yang disebabkan oleh runtuhnya Silicon Valley, PHK massal, dan gelombang PHK. Selain itu, berinvestasi di luar angkasa merupakan  investasi yang cukup berisiko. 

 

Dengan demikian, pada kuartal IV 2023, investor antariksa akan lebih menaruh perhatian pada sektor infrastruktur antariksa. Kita tahu, 70% pendanaan, baik tahap awal, seri A, B, C, atau seri final, disalurkan ke sektor ini. Pendanaan ini juga mencapai $3 miliar atau sekitar Rp 46,8 triliun. Diketahui total pendanaan pada kuartal IV 2023 sebesar Rp 71,8 triliun. Angka tersebut juga mencapai angka tertinggi sepanjang masa setelah pandemi, yang diyakini Space Capital akan meningkatkan kepercayaan investor pada tahun 2024. 

 

Mengutip SpaceNews, peningkatan investasi ini  tidak lepas dari banyaknya perusahaan yang melakukan ekspansi ke luar angkasa, seperti SpaceX milik Elon Musk, Amazon, dan Branson milik Jeff Bezos. “Tidak ada keraguan bahwa ketiga sahabat Musk, Bezos, dan Branson benar-benar membantu meningkatkan profil industri ini dan orang-orang mulai berpikir: oh, luar angkasa bukan hanya untuk alien.

 

“Anda benar-benar dapat menghasilkan uang di luar angkasa,” kata mitra ventura DCVC Matt O'Connell, seperti dikutip SpaceNews. Selain itu, O'Connell mengatakan optimisme ini semakin didukung oleh fakta bahwa tiga perusahaan antariksa sudah berencana untuk mencatatkan sahamnya di bursa saham AS.

 

Diketahui,  total modal yang telah dikucurkan sejak tahun 2014 berjumlah sekitar 298 miliar USD. Angka tersebut juga digunakan untuk satelit senilai 258,2 miliar USD, peluncuran sebesar 32,9 miliar USD, dan industri industri sebesar 3,8 miliar USD. Negara dengan jumlah perusahaan yang paling banyak berinvestasi adalah Amerika Serikat (48%), Tiongkok (27%), Singapura (5%), India (4%), Prancis (3%), Inggris (3%), Indonesia (3 %) dan Kanada (1%).

Sumber: bisnis.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.