
Investasi Digital
Gila! Harga Emas Antam Naik Rp 1 Juta dalam 2,5 Tahun, Lonjakan Tertinggi!
/index.php/news/detail/saham_terkini/portofolio-investasi-yang-cuan-dari-pemilu-presiden-as-apa-saja-pilihannya
Saham News - Diposting pada 23 October 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Pelaku pasar kini mulai memperkirakan peluang kemenangan masing-masing kandidat dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) mendatang, dengan arah dukungan masyarakat yang masih belum pasti.
Menurut survei Reuters/Ipsos yang dilakukan selama enam hari hingga Senin (21/10), calon dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden AS, Kamala Harris, unggul tipis dengan 46% suara dibandingkan 43% yang mendukung mantan Presiden dari Partai Republik, Donald Trump. Hasil ini menunjukkan sedikit perubahan dari pekan lalu, di mana Harris mengungguli Trump dengan 45% berbanding 42%.
Namun, dalam jajak pendapat Polymarket, Trump justru menunjukkan peluang kemenangan sebesar 60%. JP Morgan juga mencatat, kemenangan Trump terlihat dari pergerakan dana hedge fund global. "Secara umum, arus bersih hedge fund tahun ini berkorelasi dengan meningkatnya peluang kemenangan Trump," ujar JP Morgan, dikutip Reuters, Senin (21/10).
JP Morgan menambahkan, saham-saham terkait energi terbarukan mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir, sejalan dengan kebijakan pro-Demokrat yang mendorong inisiatif energi bersih. Di sisi lain, hedge fund terlihat mulai membeli saham-saham kripto, mengingat Trump menunjukkan dukungan terhadap mata uang digital dan baru saja meluncurkan bisnis kriptonya, World Liberty Financial.
Kurs Dollar Menguat
Menurut analisis Goldman Sachs, kemenangan Trump dapat menyebabkan euro jatuh hingga 10% dari posisi saat ini. Hal ini dipicu oleh potensi pengenaan tarif yang lebih luas dan kebijakan pemangkasan pajak dalam negeri yang dinilai positif bagi AS. Kebijakan ekonomi Trump yang agresif diperkirakan akan memengaruhi mitra dagang utama seperti Eropa dan China.
“Tarif AS sebesar 10% untuk semua impor, ditambah pungutan 20% untuk produk China, bersama dengan pemotongan pajak, bisa menyebabkan penguatan tajam pada dollar AS dan penurunan euro sebesar 8%-10%,” ujar Michael Cahill, analis dari Goldman Sachs.
Selain itu, kebijakan Trump yang agresif diperkirakan akan meningkatkan inflasi dan mendorong kenaikan suku bunga di AS lebih tinggi dibandingkan Eropa, yang berpotensi menambah daya tarik dollar AS.
Sementara itu, Kamala Harris lebih fokus pada peningkatan daya beli masyarakat. Salah satu kebijakan yang ia ajukan adalah peningkatan kredit pajak anak dari US$2.000 saat ini menjadi US$3.600. Menurut Profesor Natasha Sarin dari Yale Law School, kebijakan ini diharapkan memberikan dampak positif dalam jangka panjang bagi perekonomian AS.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: kontan.co.id
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.