Raksasa Otomotif Terancam Tutup Pabrik dan Lakukan PHK Besar-besaran

Teknologi Terkini - Diposting pada 26 September 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Volkswagen, raksasa otomotif Jerman, terus dilanda berbagai persoalan. Setelah mengumumkan rencana penutupan pabrik dan pengurangan ribuan karyawan, kini jajaran direksi perusahaan tersebut menghadapi tekanan dari para pekerja. CEO Volkswagen, Oliver Blume, dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan Kepala Dewan Pekerja, Daniela Cavallo, pada Rabu (25/9/2024) di Hannover, untuk membahas pemotongan biaya besar-besaran yang diperlukan demi menjaga daya saing perusahaan.

 

Blume berencana mengamankan serangkaian langkah strategis tahun ini guna memperkuat Volkswagen, yang saat ini menghadapi tantangan lemahnya permintaan dan transisi yang sulit menuju kendaraan listrik. Namun, Cavallo berjanji akan melakukan "perlawanan keras" terhadap rencana tersebut.

 

"Saya tidak harus memahami teknologi secara mendetail, tapi tugas saya adalah memperjuangkan kepentingan para pekerja," kata Cavallo dalam wawancaranya dengan surat kabar *Die Zeit*.

 

Sebelumnya, rencana penutupan pabrik dilaporkan akan mencakup sejumlah fasilitas produksi di Jerman, sebuah langkah yang belum pernah diambil dalam sejarah 87 tahun Volkswagen. Blume, yang menjabat CEO sejak 2022 menggantikan Herbert Diess, dianggap sebagai sosok pembawa perubahan di Volkswagen. Dalam upayanya mengatasi kesulitan VW di pasar global, Blume telah melakukan investasi strategis di perusahaan China XPeng dan perusahaan Amerika Serikat, Rivian, meskipun hasil dari proyek-proyek ini masih membutuhkan waktu.

 

Sementara itu, Cavallo, wanita pertama yang memimpin Dewan Pekerja VW, memulai kariernya di perusahaan tersebut setelah lulus SMA. Ia terpilih untuk mewakili pekerja di anak perusahaan VW, Auto 5000, pada tahun 2002.

 

Pakar industri otomotif, Stefan Bratzel, menilai Cavallo dan Blume sebagai pasangan yang cocok untuk menyelesaikan masalah ini, dan memprediksi diskusi keduanya akan menghasilkan solusi yang positif. "Cavallo sangat tegas dalam memperjuangkan hak karyawannya, dan manajemen tidak boleh meremehkannya. Ia juga lebih cocok bekerja sama dengan Blume dibandingkan dengan Diess," katanya.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.