Demi Pertumbuhan Ekonomi 8%, Investasi Energi Bersih Jadi Kunci Utama

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 14 October 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Pemerintah tengah menyiapkan ekosistem investasi berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu langkah utamanya adalah mendorong investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) atau energi bersih.

 

Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa investasi berkelanjutan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia, sejalan dengan target pertumbuhan 8 persen yang ditetapkan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

 

"Kami menginginkan investasi yang berorientasi ekspor dan berkelanjutan. Tema ini yang akan terus kami bawa ke depannya karena permintaan global sudah mengarah ke sana, bahwa pembangunan harus dilakukan secara berkelanjutan," ujar Rosan dalam pernyataan tertulisnya pada Senin (14/10/2024).

 

Ia menambahkan, investasi berbasis energi bersih menjadi fokus utama para investor global, dan Indonesia harus memanfaatkan peluang ini. Selain itu, pemerintah berencana mengembangkan kawasan industri yang ditenagai energi bersih. "Kami juga akan mendorong pembangunan *industrial park* berbasis clean energy di Indonesia," katanya.

 

Sejalan dengan rencana pemerintah, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menegaskan kesiapan PLN dalam menciptakan ekosistem investasi berbasis energi bersih. PLN telah menyediakan layanan *Renewable Energy Certificate* (REC) untuk memenuhi kebutuhan industri akan pasokan listrik bersih yang handal dan terjangkau.

 

"Melalui layanan ini, kami siap mendukung arah investasi berkelanjutan yang difokuskan pemerintah. Ini juga selaras dengan upaya mencapai *Net Zero Emissions* (NZE) pada 2060," ujar Darmawan.

 

Darmawan menjelaskan, pasokan listrik dari layanan *Green Energy As a Service* (GEAS) berasal dari pembangkit EBT. Hingga September 2024, layanan REC telah dinikmati ribuan pelanggan dengan total transaksi mencapai 9.776 dan penjualan sebesar 4,01 juta megawatt hours (MWh), naik signifikan dibanding tahun sebelumnya.

 

PLN juga telah menambah dua pembangkit baru sebagai sumber REC, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Nusa Tenggara Timur dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem di Papua. Dengan penambahan ini, PLN kini memiliki delapan pembangkit yang menghasilkan 4,7 juta unit REC per tahun.

 

RUU Energi Baru Terbarukan Masih Mandek

Di sisi lain, pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) tampaknya belum akan selesai pada 2024. Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, memperkirakan RUU ini tidak dapat disahkan pada masa sidang DPR saat ini karena masih banyak perdebatan, terutama terkait pasal *power wheeling*.

Mulyanto, yang juga anggota Panitia Kerja (Panja) RUU EBET, menolak aturan yang mengizinkan pihak swasta menjual listrik EBT langsung ke masyarakat dengan menyewa jaringan milik negara. Ia menilai hal ini mengurangi peran PLN.

 

"Aturan ini berpotensi meliberalisasi sektor kelistrikan, yang bertentangan dengan konstitusi, di mana listrik harus dikuasai negara," ujarnya.

Prinsip monopoli PLN sebagai pembeli tunggal listrik dari pembangkit dan penjual tunggal ke konsumen merupakan amanat konstitusi untuk menjaga agar listrik tidak dikuasai individu dan harga ditentukan oleh pasar.

 

Pemerintah, dalam DIM (Daftar Inventarisasi Masalah) terkait *power wheeling*, menyebut bahwa kebutuhan tenaga listrik dari EBT harus tetap melalui rencana penyediaan tenaga listrik yang mengutamakan pemanfaatan jaringan negara sesuai regulasi yang berlaku.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: liputan6.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.