5 Saham Bank Second Liner Paling Cuan! Dari BRIS hingga CIMB

Saham News - Diposting pada 26 September 2025 Waktu baca 5 menit

Sering kali perhatian investor hanya tertuju pada saham-saham perbankan besar atau KBMI IV, padahal ada juga saham bank kelas menengah (second liner) yang tergolong KBMI III dengan potensi pertumbuhan yang tidak kalah menarik.

 

KBMI sendiri merupakan singkatan dari Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti, yaitu sistem klasifikasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengelompokkan bank-bank di Indonesia sesuai besaran modal inti yang dimiliki. Sistem ini menggantikan klasifikasi lama bernama BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha), dengan tujuan agar pengawasan dan regulasi bisa disesuaikan dengan skala bisnis, kompleksitas, serta risiko tiap bank.

 

📊 Empat Kriteria KBMI

Bank dapat masuk ke kategori KBMI 3 jika memenuhi persyaratan modal inti dalam batas tertentu. Modal inti ini merupakan indikator utama kekuatan finansial sebuah bank dalam menyerap risiko kerugian sekaligus melakukan ekspansi bisnis. Secara rinci, klasifikasi KBMI adalah:

  • KBMI 1: Modal inti ≤ Rp 6 triliun

  • KBMI 2: Modal inti > Rp 6 triliun – Rp 14 triliun

  • KBMI 3: Modal inti > Rp 14 triliun – Rp 70 triliun

  • KBMI 4: Modal inti > Rp 70 triliun

 

💡 Ciri dan Peran Bank KBMI 3

Bank dalam kategori KBMI 3 memiliki karakteristik khusus yang tidak diatur secara eksplisit oleh OJK, seperti:

  • Memiliki jaringan cabang yang luas di seluruh Indonesia, melayani jutaan nasabah dari segmen ritel hingga korporasi baik dalam penghimpunan dana (funding) maupun penyaluran kredit (lending).

  • Berperan penting sebagai penopang stabilitas sistem keuangan nasional karena umumnya memiliki aset di atas Rp 100 triliun.

  • Menawarkan berbagai produk perbankan seperti tabungan, giro, deposito, kredit korporasi, komersial, UKM, KPR, hingga layanan individu. Juga menyediakan wealth management serta layanan digital modern.

  • Walaupun berfokus di pasar domestik, sebagian bank KBMI 3 memiliki kemampuan melakukan transaksi internasional dan bahkan membuka kantor perwakilan di luar negeri.

  • Sebagian besar bank KBMI 3 sudah menjadi emiten di bursa saham, sehingga laporan keuangannya transparan dan dapat diakses publik.


 

📈 Kondisi Terkini Industri Perbankan Nasional

Sektor perbankan menunjukkan tanda-tanda pemulihan, terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit industri sebesar 7,56% pada Agustus 2025, naik dari 7,03% di bulan sebelumnya. Ini merupakan pertama kalinya pertumbuhan naik di tahun berjalan setelah sebelumnya terus melambat — bahkan pada Juli mencatatkan level terendah sejak Maret 2022.

 

Kami memperkirakan ekspansi kredit akan terus berlanjut hingga akhir tahun, sejalan dengan target Bank Indonesia yang memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar 8%–11% sepanjang 2025.

 

Pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh likuiditas yang semakin longgar, salah satunya karena suntikan dana Rp 200 triliun dari pemerintah hasil pengalihan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari BI ke bank-bank Himbara. Walaupun bank non-Himbara tidak memperoleh suntikan langsung, mereka tetap akan mendapat manfaat dari peningkatan perputaran dana dan kenaikan permintaan kredit.

 

Dengan kondisi likuiditas yang lebih longgar, persaingan penyaluran kredit akan semakin sengit. Bank dengan struktur modal kuat dan efisiensi biaya akan berada pada posisi lebih menguntungkan.

 

Selain itu, penurunan suku bunga sebanyak lima kali sejak awal tahun hingga September diperkirakan akan menekan Cost of Fund (CoF) dan mengurangi kebutuhan pencadangan provisi untuk mengantisipasi risiko kredit bermasalah.

 

Hal ini akan berdampak positif terhadap laba perbankan di paruh kedua 2025, sekaligus menjaga kualitas aset dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.


 

💹 Peluang Saham Bank KBMI III

Kami mengidentifikasi lima emiten KBMI III yang memiliki prospek menarik:

  1. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

    • Diuntungkan dari program pemerintah pembangunan 3 juta rumah, di mana BBTN menjadi pemain utama dalam pembiayaan KPR.

    • Tambahan likuiditas Rp 25 triliun memberi ruang ekspansi kredit ke proyek properti dan sektor perumahan.

  2. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

    • Mendapat suntikan dana Rp 10 triliun dari pemerintah untuk percepatan pertumbuhan kredit.

    • Fokus pembiayaan layanan haji dan rencana spin-off dari Bank Mandiri akan memperkuat independensi serta laba.

    • Potensi tambahan laba ditahan sekitar Rp 3,6 triliun pada akhir tahun.

  3. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)

    • Dikenal sebagai dividend player.

    • Dengan harga saham Rp 1.700, potensi dividend yield diperkirakan 7,45%–9,43%, jauh di atas median industri 4,2%.

  4. PT Bank Permata Tbk (BNLI)

    • Setelah diakuisisi oleh Bangkok Bank (2020), memperoleh tambahan likuiditas dan teknologi perbankan modern.

    • Loan to Deposit Ratio (LDR) naik dari 78,2% (H1 2024) ke 85,6% (H1 2025).

  5. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)

    • Dijuluki “The Next BBCA Killer” berkat fundamental kuat.

    • Laba H1 2025 sebesar Rp 2,6 triliun (+7% YoY).

    • Likuiditas kuat (LDR 76%) dan kualitas aset terjaga (NPL 1,9%).


 

📊 Valuasi & Kesimpulan

Jika dilihat dari rasio Price to Book Value (PBV) terhadap rata-rata lima tahun terakhir:

  • BBTN menjadi saham termurah, diikuti BRIS yang sedikit di bawah nilai wajarnya.

  • BNGA, BNLI, dan NISP tergolong overvalued karena PBV saat ini melebihi standar deviasi historis.

Meski begitu, selama tren harga masih positif (uptrend), saham-saham tersebut tetap berpotensi untuk dijadikan peluang trading dengan strategi follow the trend atau swing trading. Tentu saja, investor harus memperhatikan alokasi aset dan profil risiko untuk memaksimalkan peluang keuntungan sekaligus mengantisipasi potensi koreksi harga.

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.