Ciri-Ciri Saham Gorengan yang Harus Diketahui Investor Pemula

Saham News - Diposting pada 22 September 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Saham gorengan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saham yang mengalami lonjakan harga yang tak wajar akibat manipulasi pasar. Saham ini biasanya melibatkan perusahaan yang kenaikan harganya tidak didukung oleh fundamental kuat, melainkan hasil dari rekayasa yang dilakukan oleh pelaku pasar dengan tujuan tertentu. Meskipun berisiko tinggi, saham gorengan sering dimanfaatkan oleh trader untuk meraih keuntungan cepat dalam waktu singkat.

 

Bagi investor pemula, penting untuk mewaspadai praktik saham gorengan karena seringkali menimbulkan kerugian besar bagi investor ritel. Kasus manipulasi saham seperti yang terjadi pada PT Asabri (Persero) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah contoh nyata dari dampak buruk manipulasi perdagangan saham di Indonesia.

 

Berikut beberapa ciri-ciri saham gorengan:

1. Masuk dalam Daftar UMA (Unusual Market Activity)
Salah satu tanda utama saham gorengan adalah masuknya saham tersebut dalam daftar unusual market activity (UMA) yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Ini terjadi ketika harga saham melonjak terlalu ekstrem dalam kurun waktu singkat, biasanya lebih dari dua hari berturut-turut. Kenaikan harga bisa mencapai auto reject atas (ARA), yaitu batas kenaikan harian saham sebesar 20%, 25%, atau 35% tergantung pada harga saham.

2. Volume dan Nilai Transaksi yang Tidak Wajar
Saham gorengan umumnya memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, seringkali berada di lapis dua atau tiga, namun volume dan nilai transaksi hariannya sangat tinggi, bahkan menyamai saham blue chip. Kapitalisasi pasar yang rendah membuat saham ini lebih mudah dimanipulasi oleh bandar.

3. Bid dan Offer yang Tipis
Saham gorengan biasanya memiliki antrian beli (bid) dan jual (offer) yang tipis. Hal ini memungkinkan bandar dengan mudah mengendalikan harga saham karena jumlah lot yang ditawarkan di setiap harga sangat kecil.

4. Kinerja Keuangan Tidak Sejalan dengan Harga Saham
Kenaikan harga saham gorengan seringkali tidak mencerminkan kinerja keuangan perusahaan. Bahkan, ada kalanya perusahaan mengalami penurunan kinerja keuangan hingga lebih dari 50%, sementara harga saham terus melonjak tanpa henti.

5. Sulit Dianalisis Secara Fundamental
Karena harga saham tidak didukung oleh kinerja keuangan yang baik, valuasi saham gorengan cenderung terlalu tinggi dibandingkan pesaingnya. Rasio keuangan seperti price to book value (P/BV) dan earning per share (EPS) tidak lagi masuk akal, membuat saham ini sulit dianalisis secara fundamental.

 

Secara teknikal, pergerakan saham ini juga sangat fluktuatif atau bahkan jarang diperdagangkan, sehingga sulit untuk dilakukan analisis teknikal yang akurat.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.