Hindari 3 Cara Investasi Saham Ini, Bisa Bikin Rugi Besar!

Saham News - Diposting pada 15 October 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan kekayaan. Namun, tanpa pemahaman yang cukup, risiko kerugian dan bahkan kebangkrutan bisa menghantui. Keuntungan utama dari berinvestasi di saham mencakup capital gain dan dividen. Sebelum memulai, penting bagi calon investor untuk memahami risiko yang terlibat serta menguasai berbagai teknik analisis yang ada.

 

Sebagai investor saham, ada banyak risiko yang harus dihadapi, lebih dari sekadar perubahan harga pasar yang berfluktuasi. Bagi investor pemula, berikut adalah beberapa kesalahan yang harus dihindari:

 

1. Jangan Investasikan Seluruh Dana yang Dimiliki

Sebagai individu, Anda memerlukan dana untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Sangat berisiko jika seluruh dana dialokasikan untuk investasi saham dengan harapan keuntungan besar. Jika tiba-tiba Anda membutuhkan dana darurat sementara portofolio saham sedang merugi (**floating loss**), Anda mungkin terpaksa menjual saham dengan kerugian (**cut loss**), yang tentu akan merugikan aset Anda. Oleh karena itu, penting untuk selalu memiliki dana cadangan yang tidak diinvestasikan, sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu.

 

2. Jangan Asal Mengikuti Rekomendasi Tanpa Pertimbangan

Rekomendasi saham bisa menjadi sumber informasi, namun tidak boleh diikuti secara mentah-mentah. Investor tetap harus melakukan analisis sendiri sebelum mengambil keputusan untuk membeli saham. Bagi investor jangka panjang, memahami **analisis fundamental** adalah hal yang sangat penting. Jika merasa belum menguasai, ada baiknya mengikuti pelatihan investasi yang banyak tersedia secara daring, atau memperdalam pengetahuan dari berbagai sumber literatur yang relevan dengan investasi saham.

 

3. Hindari Titip Uang kepada Perorangan

Daripada menyerahkan uang dan akun investasi kepada pihak yang mengaku ahli, lebih baik memilih instrumen investasi yang lebih aman seperti **reksa dana indeks saham atau reksa dana saham. Reksa dana dikelola oleh manajer investasi yang bertanggung jawab mengelola portofolio efek bagi nasabahnya. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 10/POJK.04/2018, manajer investasi bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio investasi kolektif untuk kepentingan nasabah secara aman dan profesional.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.