7 Kesalahan Umum dalam Trading Bitcoin yang Bikin Rugi Besar!

Crypto News - Diposting pada 14 October 2025 Waktu baca 5 menit

Trading Bitcoin kini semakin berkembang dan menjadi salah satu bentuk investasi yang paling diminati di pasar aset kripto. Namun, di tengah pergerakan pasar yang cepat dan sangat fluktuatif, banyak trader — baik pemula maupun yang sudah berpengalaman — masih sering melakukan kesalahan yang sama.

 

Kesalahan-kesalahan tersebut tidak hanya berkaitan dengan kurangnya pemahaman teknis, tetapi juga mencakup aspek disiplin, psikologis, serta manajemen risiko. Berikut ini tujuh kesalahan paling umum yang sering dilakukan para trader Bitcoin, beserta cara menghindarinya.


 

1. FOMO Saat Harga Naik

Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa takut tertinggal tren, tidak hanya dialami oleh trader baru. Bahkan, banyak trader berpengalaman yang masih sering terbawa suasana euforia pasar dan membuka posisi tanpa analisis yang matang.

 

Masalahnya, keputusan yang diambil karena dorongan emosi biasanya berujung pada pembelian di harga puncak dan penjualan di harga dasar.
Pendekatan yang berdasarkan data, riset, dan disiplin strategi jauh lebih efektif dibandingkan mengikuti arus euforia sesaat.


 

2. Trading Tanpa Memahami Cara Kerjanya

Keinginan untuk cepat memperoleh keuntungan sering membuat seseorang langsung terjun ke dunia trading tanpa memahami sepenuhnya apa yang sedang ia perdagangkan.
Padahal, di pasar kripto yang bergerak sangat cepat, keputusan impulsif seperti itu dapat menyebabkan kerugian besar yang sebenarnya bisa dihindari.

 

Sebelum memulai, trader perlu memahami dasar-dasar Bitcoin — mulai dari cara kerja jaringan, bagaimana harga terbentuk, bagaimana membaca tren dan batas harga, hingga faktor-faktor yang memengaruhi nilainya.
Berapa pun modal yang digunakan, risiko selalu ada, dan kurangnya pengetahuan akan membuat kerugian terasa lebih besar.


 

3. Trading Tanpa Rencana yang Jelas

Trading tanpa perencanaan sama saja seperti berjudi.
Banyak trader yang masih mengabaikan elemen penting seperti target keuntungan, batas kerugian (stop loss), dan strategi keluar posisi.

 

Trading yang sehat membutuhkan kerangka keputusan yang jelas dan terukur, termasuk kapan harus masuk, kapan keluar, serta seberapa besar risiko yang siap ditanggung.
Tanpa rencana yang matang, keputusan trading mudah terpengaruh oleh sentimen pasar dan emosi sesaat.


 

4. Mengabaikan Manajemen Risiko

Banyak trader baru menyepelekan manajemen risiko hingga mengalami kerugian besar.
Kesalahan umum seperti menaruh terlalu banyak modal pada satu posisi, tidak menggunakan stop loss, atau memakai leverage berlebihan dapat memperburuk hasil investasi.

 

Sebagai panduan, alokasi ideal setiap posisi sebaiknya hanya 1–3% dari total modal agar risiko tetap terkendali dan kerugian tidak menimbulkan dampak besar pada portofolio.


 

5. Menyimpan Aset di Exchange Terlalu Lama

Menyimpan aset kripto di exchange (platform jual-beli) memang mudah dan praktis, tetapi bukan solusi aman untuk jangka panjang.
Exchange tidak dirancang sebagai tempat penyimpanan permanen karena tetap berpotensi mengalami peretasan, gangguan sistem, atau perubahan kebijakan yang bisa membatasi akses pengguna.

 

Untuk keamanan yang lebih tinggi, aset sebaiknya dipindahkan ke wallet pribadi (dompet kripto) yang hanya bisa diakses oleh pemiliknya.
Menggunakan wallet digital yang terpercaya dengan fitur keamanan berlapis akan membantu melindungi aset dari pencurian dan kehilangan data.


 

6. Terlalu Percaya Sinyal atau Opini Publik

Mengikuti sinyal dari grup, influencer, atau analis tanpa memahami konteksnya dapat menjadi jebakan berbahaya.
Setiap strategi trading memiliki asumsi, toleransi risiko, dan jangka waktu yang berbeda.

 

Mengambil keputusan tanpa riset pribadi sering membuat trader terjebak pada posisi yang tidak sejalan dengan tujuan atau kondisi pasar sebenarnya.


 

7. Overtrading Karena Dorongan Emosi

Overtrading terjadi ketika trader terlalu sering melakukan transaksi akibat takut kehilangan peluang atau ingin segera menutup kerugian.
Namun, aktivitas yang berlebihan justru meningkatkan peluang membuat keputusan keliru.

 

Pendekatan profesional mengutamakan kesabaran, disiplin, dan selektivitas.
Membuat jurnal trading untuk mencatat setiap transaksi dapat membantu mengevaluasi strategi secara objektif dan menghindari keputusan impulsif.


 

Kesimpulan

Trading Bitcoin menuntut strategi yang matang, disiplin tinggi, dan kesadaran terhadap risiko.
Menghindari tujuh kesalahan di atas akan membantu trader membangun kebiasaan trading yang lebih konsisten, terarah, dan berkelanjutan.

 

Pada akhirnya, keberhasilan di pasar kripto tidak bergantung pada keberuntungan, melainkan pada pemahaman, perencanaan, dan pengambilan keputusan yang cerdas.

Sumber: coinvestasi.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.