Jika Internet Padam Mendadak, Akankah Pasar Kripto & Saham Runtuh? Simak Analisis Lengkapnya!

Berita Terkini - Diposting pada 14 October 2025 Waktu baca 5 menit

Jika Internet Mati Total: Begini Dampaknya bagi Pasar Kripto dan Pasar Saham Global

Bayangkan jika koneksi internet di seluruh dunia tiba-tiba padam. Apa yang akan terjadi pada pasar kripto dan pasar saham?
Di era digital yang sangat bergantung pada jaringan daring, skenario pemadaman internet global dapat menimbulkan konsekuensi teknis dan ekonomi yang serius bagi sistem keuangan modern.

 

Dampak Langsung pada Pasar Kripto

Pemadaman internet secara langsung akan menghentikan seluruh aktivitas perdagangan aset digital di wilayah terdampak. Pengguna tidak akan dapat mengirim transaksi, menarik aset, maupun melakukan swap melalui dompet digital dan bursa kripto. Jika internet mati, pengguna tidak akan bisa mengirim atau menerima kripto, bahkan tidak dapat mengakses bursa untuk memantau investasinya.

 

Namun, berbeda dengan sistem keuangan tradisional, jaringan blockchain seperti Bitcoin dan Ethereum tidak akan sepenuhnya lumpuh. Menurut laporan Cointelegraph, sifat desentralisasi jaringan memungkinkan transaksi dan validasi blok tetap berlangsung di node-node yang masih online, meskipun sebagian wilayah kehilangan koneksi.

 

Dengan demikian, aset kripto secara teknis tetap tercatat aman di dalam ledger blockchain, meski pengguna tidak dapat mengaksesnya secara langsung. Dalam beberapa kasus ekstrem, sejumlah penggemar kripto bahkan menggunakan teknologi alternatif seperti radio, satelit, atau SMS untuk mengirim data transaksi, walau dengan kapasitas yang sangat terbatas.

 

Kerap kali, gangguan juga terjadi akibat kegagalan layanan terpusat. Contohnya, ketika Amazon Web Services (AWS) mengalami gangguan besar yang memengaruhi sejumlah bursa kripto besar, termasuk Binance dan KuCoin. Beberapa fungsi penting seperti penarikan dana sempat dihentikan sementara hingga sistem kembali pulih, sebagaimana dilaporkan oleh CryptoSlate.
Peristiwa tersebut menjadi pengingat bahwa meski jaringan blockchain bersifat mandiri, ketergantungan terhadap infrastruktur pusat tetap menjadi titik rawan bagi ekosistem kripto.

 

Dampak pada Pasar Saham dan Bursa Tradisional

Sementara di pasar saham, pemadaman internet dapat menyebabkan lumpuhnya aktivitas perdagangan elektronik secara menyeluruh — mulai dari sistem order matching, konektivitas antar bursa, hingga pembaruan harga secara real-time. Tanpa koneksi aktif, investor maupun broker kehilangan akses ke terminal perdagangan dan tidak dapat mengeksekusi transaksi.

 

Contoh nyata dari gangguan semacam ini pernah terjadi pada Agustus 2013, ketika Nasdaq mengalami flash freeze akibat kegagalan sistem Securities Information Processor dalam mengirim data kuotasi harga. Akibatnya, aktivitas perdagangan dihentikan selama hampir tiga jam, menurut catatan Wikipedia.

Dalam skenario pemadaman internet yang lebih luas, seluruh sistem keuangan tradisional termasuk bank, sistem pembayaran elektronik, hingga jaringan kartu kredit/debit berpotensi berhenti beroperasi. Tanpa koneksi, transfer antarbank bisa gagal, sistem kliring terganggu, dan komunikasi antar lembaga keuangan menjadi tidak stabil.

 

Interaksi Kripto dan Saham dan Pergeseran Arus Modal

Jika internet padam, investor kemungkinan akan mencari aset yang lebih likuid dan dianggap aman dari gangguan teknis. Ketika pasar saham maupun kripto tidak dapat diakses, modal biasanya beralih ke instrumen yang lebih stabil seperti obligasi pemerintah atau aset fisik, tergantung pada tingkat risiko dan akses terhadap pasar.

 

Beberapa studi empiris menunjukkan adanya fenomena “flight-to-safety”, yakni perpindahan dana dari pasar kripto ke aset tradisional ketika terjadi gangguan atau serangan siber. Sebuah penelitian pada tahun 2025 yang dipublikasikan oleh ScienceDirect mengungkapkan bahwa serangan terhadap platform kripto dapat memicu migrasi modal sementara ke saham defensif sebagai langkah perlindungan investor.

 

Namun, jika pemadaman internet berlangsung secara luas dan berkepanjangan, seluruh ekonomi digital — termasuk pasar modal, sistem pembayaran, dan perbankan  akan terdampak serius. Dalam situasi seperti itu, mekanisme pasar dan alokasi modal global berpotensi lumpuh total.

 

Kesimpulan: Desentralisasi Bukan Berarti Kebal Gangguan

Skenario pemadaman internet global memang kecil kemungkinannya, namun gangguan lokal atau regional telah beberapa kali terjadi dan memperlihatkan kelemahan nyata dalam infrastruktur keuangan digital modern.

Bagi pasar kripto, desentralisasi memberikan lapisan ketahanan, tetapi kemampuan pengguna untuk mengakses aset tetap bergantung pada konektivitas jaringan. Sebaliknya, pasar saham jauh lebih rentan, karena seluruh sistem perdagangan dan komunikasi bergantung pada koneksi internet yang stabil.

 

Kasus ini menjadi pengingat bahwa di tengah kemajuan teknologi keuangan, ketergantungan global terhadap internet tetap menjadi risiko terbesar yang harus diantisipasi. baik oleh pelaku pasar kripto, investor institusional, maupun regulator keuangan dunia.

 

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.