
Saham News
Investor Asing Diam-diam Borong 10 Saham Ini, Simak Daftarnya!
/index.php
Edukasi - Diposting pada 14 October 2025 Waktu baca 5 menit
Banyak orang beranggapan bahwa untuk meningkatkan penghasilan, mereka harus mencari pekerjaan baru atau menambah pekerjaan sampingan. Namun bagi Warren Buffett, rahasianya bukan bekerja lebih keras, melainkan berpikir lebih cerdas dalam mengelola uang.
Investor legendaris yang dikenal sebagai Oracle of Omaha ini kini menduduki posisi orang terkaya keempat di dunia dengan kekayaan mencapai 162,1 miliar dolar AS.
Di balik reputasinya sebagai pemegang saham terbesar Berkshire Hathaway, Buffett justru terkenal karena nasihat keuangannya yang sederhana dan realistis.
Selama lebih dari enam dekade berkarier di dunia investasi, Buffett meninggalkan berbagai prinsip finansial yang tetap relevan hingga kini.
Mengutip Go Banking Rates pada Senin (6/10/2025), berikut 13 prinsip keuangan dari Warren Buffett yang bisa diterapkan siapa pun, bahkan bagi mereka yang baru belajar berinvestasi.
“Seseorang bisa menikmati berteduh di bawah pohon hari ini karena ada yang menanamnya sejak lama.”
Buffett tidak langsung sukses besar di awal kariernya. Ia pernah memulai dengan modal sangat kecil dan berinvestasi di perusahaan kecil yang diyakininya memiliki potensi besar.
“Jika Anda berinvestasi dengan modal kecil namun bijak, keuntungan besar bisa dicapai,” ujarnya pada rapat tahunan Berkshire Hathaway tahun 2001.
Menurutnya, investasi kecil yang dilakukan dengan sabar akan tumbuh seiring waktu.
“Menurut saya, bagi kebanyakan orang, cara terbaik adalah memiliki dana indeks S&P 500.”
Buffett meyakini bahwa investasi paling aman dan efisien bagi kebanyakan orang adalah reksa dana indeks seperti S&P 500, yang berisi 500 perusahaan besar lintas industri.
Strategi ini sederhana, efektif, dan memiliki risiko rendah.
“Aturan pertama dalam berinvestasi adalah jangan rugi. Aturan kedua: jangan lupakan aturan pertama,” ujarnya.
“Tempatkan 10 persen uang tunai Anda di obligasi pemerintah jangka pendek.”
Buffett menyarankan agar portofolio investasi terdiri dari 90 persen saham indeks S&P 500 dan 10 persen obligasi pemerintah.
Obligasi bisa berupa Treasury bond mulai dari 100 dolar AS atau savings bond mulai dari 25 dolar AS. Kombinasi ini menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan keamanan dana.
“Risiko muncul karena kita tidak tahu apa yang sedang kita lakukan.”
Menurut Buffett, memahami investasi jauh lebih penting daripada mengikuti tren pasar. Tidak perlu tahu semua hal tentang saham, cukup pahami dasar cara kerja investasi yang dipilih dan mintalah bantuan penasihat keuangan jika diperlukan.
“Kualitas terpenting bagi seorang investor adalah sikap, bukan kecerdasan.”
Buffett tidak pernah membuat keputusan berdasarkan tren. Ia percaya bahwa ketenangan dan disiplin lebih penting daripada sekadar mengikuti pergerakan pasar.
Selama seseorang memahami nilai produk investasinya, ia tak perlu takut meski tidak mengikuti kerumunan.
“Saat tagihan jatuh tempo, hanya uang tunai yang bisa menyelamatkanmu. Jangan pergi tanpa itu.”
Saat krisis finansial 2008, Berkshire Hathaway tetap bertahan karena memiliki cadangan kas yang besar.
Menurut Buffett, memiliki uang tunai atau aset setara kas seperti rekening pasar uang dan sertifikat deposito (CD) penting untuk menjaga likuiditas. Namun ia mengingatkan, CD memiliki penalti jika dicairkan sebelum jatuh tempo.
“Jangan memperlakukan kartu kredit seperti celengan yang bisa diambil kapan saja.”
Buffett menekankan bahwa langkah pertama dalam memperbaiki kondisi keuangan bukanlah berinvestasi, tetapi melunasi utang kartu kredit. Bunga kartu kredit yang tinggi bisa lebih cepat menggerus pendapatan dibanding potensi keuntungan dari investasi.
“Harga adalah apa yang kamu bayar; nilai adalah apa yang kamu dapatkan.”
Mengutip mentor lamanya, Benjamin Graham, Buffett percaya bahwa investasi terbaik didasarkan pada nilai intrinsik, bukan sekadar harga pasar. Ia membeli saham karena prospek jangka panjangnya, bukan karena sedang naik daun.
“Baik saham maupun kaus kaki, saya senang membeli barang berkualitas ketika harganya turun.”
Buffett terkenal membeli saham unggulan saat harganya sedang rendah. Baginya, berhemat bukan berarti membeli yang murah, tetapi membeli barang bernilai tinggi saat ada kesempatan potongan harga.
“Kesempatan emas tidak sering muncul. Saat hujan emas, gunakan ember, bukan cangkir kecil.”
Buffett berpendapat bahwa peluang besar di pasar tidak datang setiap hari. Karena itu, saat ada momentum bagus, investor harus bertindak cepat dan berani untuk memanfaatkannya.
“Jangan kendarai truk 9.800 pon di jembatan dengan kapasitas 10.000 pon — cari yang 15.000 pon.”
Buffett menekankan pentingnya memiliki margin of safety atau ruang aman dalam investasi. Jika belum punya dana darurat yang cukup, jangan mengambil risiko besar. Keamanan finansial tetap menjadi prioritas utama.
“Pertandingan dimenangkan oleh mereka yang fokus bermain, bukan yang terus menatap papan skor.”
Buffett menyarankan agar investor tidak terpaku pada naik-turunnya harga harian. Fokuslah pada strategi jangka panjang karena kesabaran adalah kunci sukses di dunia investasi.
“Kamu tidak perlu jadi ahli untuk mendapatkan hasil investasi yang baik. Buatlah sederhana dan hindari janji keuntungan cepat.”
Buffett menilai investasi terbaik adalah yang mudah dipahami dan realistis. Ia menolak skema cepat kaya dan lebih memilih pendekatan lambat tapi konsisten.
“Jadilah kura-kura, bukan kelinci,” tutupnya.
Sumber: kompas.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.