Bitcoin Menuju $90.000? Ini Syarat Kenaikan Harganya!

Crypto News - Diposting pada 16 March 2025 Waktu baca 5 menit

illustrasi

Bitcoin Tertekan di Bawah US$ 85.000, Apakah Tren Bullish Mulai Berakhir?

Bitcoin (BTC) kembali mengalami tekanan setelah gagal bertahan di atas level US$ 85.000, meskipun pasar saham mencatatkan kinerja positif dengan kenaikan 1,9% pada indeks S&P 500. Lebih dari seminggu telah berlalu sejak Bitcoin terakhir kali menyentuh US$ 90.000, yang memicu spekulasi di kalangan investor mengenai apakah tren bullish telah berakhir dan berapa lama tekanan jual akan berlangsung.

 

Melansir dari Cointelegraph, meskipun Bitcoin telah turun sekitar 30% dari rekor tertingginya di US$ 109.354 pada 20 Januari 2025, indikator pasar masih menunjukkan minat investor yang cukup kuat. Salah satu indikator utama, yaitu basis rate Bitcoin, yang mengukur perbedaan harga antara kontrak berjangka bulanan dan harga spot, telah kembali ke level sehat setelah sebelumnya menunjukkan tanda-tanda bearish pada 13 Maret.

 

Biasanya, trader mengharapkan premi tahunan sebesar 5% hingga 10% sebagai kompensasi atas risiko penundaan penyelesaian kontrak. Saat ini, tingkat premi berada di kisaran 5%, lebih rendah dibandingkan 8% dua minggu lalu, tetapi masih dalam kisaran normal. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun permintaan untuk leverage menurun, kondisi pasar masih stabil dan tidak menunjukkan kepanikan.

 

Bitcoin Semakin Berkorelasi dengan Pasar Saham

Pergerakan harga Bitcoin kini semakin selaras dengan pasar saham, khususnya indeks S&P 500. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah Bitcoin masih dapat dikategorikan sebagai aset yang tidak berkorelasi dengan pasar tradisional.

 

Jika pasar saham melemah akibat kekhawatiran resesi, investor kemungkinan akan menghindari aset berisiko seperti Bitcoin dan memilih instrumen investasi yang lebih aman, seperti obligasi jangka pendek. Namun, beberapa analis memperkirakan bahwa bank sentral pada akhirnya akan meluncurkan stimulus untuk mencegah resesi. Jika itu terjadi, Bitcoin sebagai aset dengan pasokan terbatas berpotensi kembali menguat.

 

Saat ini, berdasarkan CME FedWatch Tool, peluang suku bunga AS turun di bawah 3,75% sebelum pertemuan FOMC pada 30 Juli masih di bawah 40%. Ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan tetap ketat dalam waktu dekat.

 

Bisakah Bitcoin Kembali ke US$ 90.000?

Agar Bitcoin dapat kembali menguat, pasar saham, terutama S&P 500, perlu lebih dulu stabil setelah mengalami koreksi 10% baru-baru ini. Jika indeks saham berhasil pulih, Bitcoin berpeluang besar naik kembali ke US$ 90.000.

 

Namun, jika tekanan jual berlanjut dan investor terus menarik dana dari ETF Bitcoin, harga BTC kemungkinan masih akan tetap tertekan dalam waktu lebih lama. Meski begitu, pasar derivatif Bitcoin masih menunjukkan stabilitas.

 

Indikator delta skew 25%, yang mencerminkan sentimen dalam perdagangan opsi, masih berada di zona netral. Artinya, sebagian besar trader tidak memperkirakan Bitcoin akan turun lebih dalam ke US$ 76.900 dalam waktu dekat.

 

Selain itu, di pasar margin, posisi long Bitcoin masih mendominasi. Rasio long-to-short di OKX saat ini berada di angka 18:1. Dalam pasar bullish yang terlalu optimis, rasio ini bisa mencapai 40:1, sementara di pasar bearish, biasanya turun di bawah 5:1. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan jual, optimisme investor masih cukup tinggi.

 

Dalam sepekan terakhir, pasar juga mengalami pembersihan besar-besaran, dengan lebih dari US$ 920 juta posisi long berleverage yang terlikuidasi. Jika kekhawatiran terhadap resesi mulai mereda, Bitcoin memiliki peluang besar untuk kembali ke level US$ 90.000 dalam beberapa minggu ke depan. Namun, jika ketidakpastian ekonomi global berlanjut, maka harga Bitcoin kemungkinan akan bergerak sideways atau bahkan mengalami penurunan lebih lanjut.

Sumber: investing.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.