Pasar Kripto Gempar! BlackRock Pindahkan Bitcoin Senilai USD 548 Juta

Crypto News - Diposting pada 21 August 2025 Waktu baca 5 menit

Pergerakan besar Bitcoin yang melibatkan BlackRock memicu kegelisahan di media sosial.

Lebih dari 50.000 Bitcoin, dengan nilai sekitar 548 juta dolar AS atau setara Rp8,93 triliun (kurs Rp16.302 per dolar AS), dilaporkan berpindah dalam satu minggu terakhir dari dompet yang terhubung dengan iShares Bitcoin Trust (IBIT), produk exchange-traded fund (ETF) milik BlackRock.

 

Sekilas, pergerakan ini tampak seperti penjualan besar-besaran oleh salah satu pengelola ETF Bitcoin terbesar di dunia. Namun, data memperlihatkan bahwa kenyataannya tidak seburuk yang diperkirakan.

 

Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan IBIT?
Menurut laporan Finbold, data on-chain menunjukkan terdapat 8.668 transaksi Bitcoin terkait IBIT dalam seminggu terakhir. Akibatnya, saldo Bitcoin ETF tersebut turun dari 562.000 BTC menjadi 511.978 BTC.

 

Sebagian besar transfer bernilai rata-rata 300 BTC atau setara 35 juta dolar AS (Rp570,57 miliar) per transaksi.

 

Ada juga pergerakan bernilai besar lainnya, seperti pemindahan 196,55 BTC yang setara dengan 22,9 juta dolar AS (Rp373,32 miliar).

 

Dasbor on-chain menunjukkan pola rotasi aset antar-dompet, membuat saldo Bitcoin di alamat milik BlackRock berkurang secara bertahap.

 

Bukan Penjualan, Hanya Pengelolaan Dompet
Meski tampak dramatis, pergerakan ini sebenarnya merupakan aktivitas rutin pengelolaan ETF.

 

CoinTelegraph menjelaskan bahwa kustodian ETF biasanya memindahkan Bitcoin antara cold storage (penyimpanan offline), hot wallet (dompet online), dan pihak ketiga untuk tujuan keamanan dan likuiditas.

 

“Selama Bitcoin tidak dikirim ke bursa, pergerakan ini tidak dapat dianggap sebagai aksi jual,” jelas CoinTelegraph.

 

Faktanya, IBIT masih menyimpan seluruh cadangan Bitcoin yang mendukung aset investor.

Total nilai aset yang dikelola (AUM) tidak berubah. Artinya, ini murni masalah manajemen dompet, bukan likuidasi.

 

Dampak terhadap Sentimen Pasar
Waktu terjadinya transfer ini memang tidak tepat karena harga Bitcoin saat ini berada di sekitar 113.500 dolar AS (Rp1,85 miliar per BTC), turun 5 persen dalam seminggu terakhir akibat pelemahan pasar aset berisiko global.

 

Isu tentang “BlackRock dump” atau penjualan besar-besaran oleh BlackRock diduga ikut memperburuk kepanikan pasar, meskipun secara fundamental tidak terjadi perubahan signifikan.

 

Bagi pengamat kripto, indikator penting bukanlah pergerakan antar-dompet, melainkan aliran Bitcoin menuju bursa.

 

Arus masuk ke bursa menunjukkan potensi tekanan jual, sedangkan perpindahan ke penyimpanan lebih dalam justru menandakan strategi investasi jangka panjang.

Sumber: kompas.id

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.