
Crypto News
CME Siap Revolusi Pasar! Kontrak Futures Crypto 24/7 Akan Diluncurkan Awal 2026
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 06 October 2025 Waktu baca 5 menit
Indonesia pernah disibukkan dengan munculnya berbagai perusahaan rintisan berbasis teknologi, atau yang lebih dikenal sebagai startup. Pertumbuhan mereka sempat pesat seiring derasnya pendanaan dari investor. Namun, seiring perkembangan yang semakin cepat, persaingan pun menjadi lebih ketat. Akibatnya, banyak startup yang semula populer akhirnya tidak mampu bertahan.
Beberapa startup yang harus menyerah dan gulung tikar antara lain Zenius, Airy Rooms, dan JD.ID. Penyebab kegagalan bervariasi, mulai dari habisnya modal hingga dampak pandemi Covid-19.
Berikut beberapa startup terkenal yang akhirnya ditutup, sebagaimana dirangkum oleh CNBC Indonesia:
Startup di bidang edutech, Zenius, mengumumkan penghentian operasi sementara pada awal 2024. Platform pendidikan online ini, yang juga menaungi jaringan bimbingan belajar Primagama, menyatakan bahwa mereka harus menghentikan kegiatan karena menghadapi “tantangan operasional.”
Pemberhentian sementara diumumkan secara resmi kepada mitra pemilik lokasi bimbingan belajar Primagama.
“Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi sementara, tetapi kami tetap berkomitmen untuk mewujudkan visi merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, dan menyenangkan,” tulis Zenius dalam pernyataan resminya.
PropertyGuru mengumumkan penutupan platform marketplace properti Rumah.com pada Agustus tahun lalu, dengan 61 pegawai terkena PHK. CEO PropertyGuru, Hari V. Krishnan, menyatakan penutupan ini dilakukan secara bertahap dan berhenti efektif pada 30 November 2023, dengan menyadari dampaknya bagi karyawan dan pelanggan.
JD.ID menutup seluruh layanannya per 31 Maret 2023. Pengumuman resmi menunjukkan bahwa fokus perusahaan dialihkan untuk mengembangkan jaringan rantai pasok lintas-negara, terutama pada logistik dan pergudangan. Penerimaan pesanan dihentikan mulai 15 Februari 2023.
Airy Rooms menghentikan operasionalnya pada 31 Mei 2020, akibat kondisi pasar yang berubah drastis karena pandemi Covid-19. CEO Louis Alfonso Kodoatie menyebut keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tekanan pandemi yang hampir membuat bisnis runtuh.
Startup desain furnitur dan interior Fabelio dinyatakan pailit pada 5 Oktober 2022 berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Sebelumnya, Fabelio dilaporkan menunggak gaji karyawan sejak Oktober 2021 dan menunda pembayaran BPJS Ketenagakerjaan sejak 2020.
Sorabel resmi ditutup pada 30 Juli 2020 karena kehabisan modal dan kesulitan memperoleh pendanaan baru di tengah pandemi. Surat resmi perusahaan menjelaskan bahwa proses likuidasi mengharuskan semua hubungan kerja berakhir.
Stoqo, startup B2B yang memasok bahan makanan segar ke restoran, menghentikan operasionalnya pada 22 April 2020. Pandemi Covid-19 menjadi faktor utama penutupan. Stoqo sebelumnya mempekerjakan sekitar 250 orang dan didukung investor seperti Alpha JWC Ventures dan Monk’s Hill Ventures.
Qlapa tutup pada 2019 karena tidak mampu bersaing dengan e-commerce besar seperti Tokopedia dan Bukalapak. Startup ini sebelumnya berfokus memberdayakan perajin lokal dan beroperasi selama hampir empat tahun.
CoHive, penyedia ruang kerja bersama (co-working space), dinyatakan pailit pada 18 Januari 2023 berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. CoHive awalnya didirikan pada 2015 oleh East Ventures sebagai EV Hive untuk mendukung komunitas startup.
Beres.id, anak usaha Kaodim asal Malaysia, menghentikan operasi per 1 Juli 2022. Kaodim, yang menyediakan marketplace jasa dari servis AC hingga konstruksi, juga menutup seluruh anak usahanya di Singapura dan Filipina. Startup ini berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$17,6 juta sejak berdiri pada 2015.
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.