Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$3,12 Miliar di Februari 2025, Rekor 58 Bulan Berturut-turut

Indonesia kembali mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$3,12 miliar pada Februari 2025, memperpanjang rekor surplus selama 58 bulan berturut-turut.

Surplus ini terjadi karena nilai ekspor Indonesia lebih tinggi dibanding impor. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia pada Februari mencapai US$21,98 miliar, naik 2,58% dibanding bulan sebelumnya.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Februari tercatat sebesar US$18,86 miliar, mengalami kenaikan 5,18% dibanding Januari 2025.

"Pada Februari 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar US$3,12 miliar, turun US$0,38 miliar secara bulanan. Dengan demikian, Indonesia telah membukukan surplus perdagangan selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/3/2025).

Kenaikan Impor Didominasi Non-Migas

Lebih lanjut, Amalia menjelaskan bahwa impor migas Indonesia pada Februari mencapai US$2,87 miliar, mengalami kenaikan 15,5% dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, impor non-migas tercatat sebesar US$16 miliar, naik 3,52%.

Ia menambahkan bahwa peningkatan impor secara bulanan terutama dipicu oleh naiknya nilai impor non-migas.

"Secara tahunan, nilai impor Februari 2025 meningkat 2,30%. Peningkatan ini terjadi baik secara bulanan maupun tahunan, terutama didorong oleh kenaikan impor non-migas," jelasnya.