Mampukah Blockchain Bertahan Dari Serangan Komputasi Kuantum

Crypto News - Diposting pada 18 November 2021 Waktu baca 5 menit

Blockchain dan komputasi kuantum adalah dua tren utama yang bergerak maju dengan cepat dalam teknologi saat ini. Keduanya menawarkan potensi kemajuan besar, namun dibalik hal tersebut ada konflik yang terjadi diantaranya dan secara serius dan dapat saling melemahkan.

 

Dalam teknologi Blockchain banyak yang merasa bahwa ini akan membuat data yang sangat penting mudah untuk diakses dengan kemampuan kecepatan dan kemampuan menyelesaikan masalah keamanan serta kualitas data dalam jaringan blockchain yang sangat handal.

 

Beda hal dengan teknologi komputasi kuantum yang menawarkan kemungkinan membuat beberapa jenis urutan perhitungan menjadi lebih cepat, terutama pekerjaan komputasi yang melibatkan opsi dalam pemilihan alternatif penyelesaiannya. Salah satu aplikasi yang jelas dari komputasi kuantum dan mungkin akan meruntuhkan pamor dari teknologi blockchain adalah kemampuan pemecahan enkripsi.

 

Menurut sebuah artikel Nicole Kobie di Wired, “Dr. Michele Mosca, Wakil Direktur Institute for Quantum Computing di University of Waterloo, Ontario, memperkirakan dalam beberapa tahun ke depan bahwa 1 dalam 7 peluang dimana public key dalam fundamental kripto yang berjalan di atas teknologi blockchain akan dapat dipecahkan oleh komputasi kuantum pada tahun 2026 yang akan datang, kemudian 1 dalam 2 peluang yang sama diperkirakan dapat dipecahkan oleh komputasi kuantum pada tahun 2031.”

 

Berita lain bahwa dua tim ilmuwan China dari Universitas Sains dan Teknologi China di Hefei telah mencapai keunggulan kuantum adalah mungkin merupakan sinyal bahwa kita telah benar-benar memasuki era baru komputasi kuantum. Dimana prosesor Kuantum 54-Qubit Google, Sycamore, menjadi contoh pertama yang dikenal luas dari komputasi kuantum tahap awal.

 

Tak mau kalah dengan kemajuan teknologi blockchain, tren kemajuan komputasi kuantum juga telah banyak dicapai dalam perkembanganya saat ini, bahkan dalam sebuah analisis komputasi kuantum yang dilakukan oleh Deloitte Touche Tohmatsu Limited, atau biasa disebut Deloitte yang merupakan salah satu organisasi akuntansi terbesar di dunia, menemukan fakta bahwa  lebih dari 25% dari semua kripto Bitcoin dapat dicuri dalam satu serangan menggunakan metode komputasi kuantum.

 

Nah Sobat Digivestasi, bagaimana tren ini akan dimainkan? akankah blockchain bertahan dari kedatangan komputasi kuantum? simak kemballi konten-konten update kami selanjutnya ya!

 

 

 

Sumber :

https://www.marklogic.com/blog/will-quantum-computing-destroy-blockchain/

https://cointelegraph.com/news/without-quantum-security-our-blockchain-future-is-uncertain

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.