Visa Uji Coba Stablecoin untuk Transaksi Internasional - Langkah Besar Menuju Masa Depan Pembayaran Digital!

Crypto News - Diposting pada 18 October 2025 Waktu baca 5 menit

Perusahaan sistem pembayaran global Visa resmi mengumumkan uji coba penggunaan stablecoin sebagai instrumen pra-pendanaan (prefunding) dalam transaksi lintas negara. Inisiatif ini bertujuan mempercepat proses pembayaran internasional sekaligus mengurangi kebutuhan penahanan dana dalam mata uang fiat di berbagai yurisdiksi.

Peluncuran Program Pilot “Stablecoin Visa Direct”

Dalam pernyataannya pada 30 September 2025, Visa mengumumkan peluncuran program pilot stablecoin melalui platform Visa Direct. Melalui skema ini, lembaga keuangan dan korporasi dapat memanfaatkan stablecoin sebagai alternatif pendanaan transaksi antarnegara secara lebih cepat dan efisien.
 

Melalui mekanisme baru ini, bisnis dapat melakukan pra-pendanaan dengan stablecoin alih-alih menyetor dana fiat jauh sebelumnya. Stablecoin tersebut kemudian diperlakukan layaknya saldo rekening bank oleh Visa, dan dapat segera digunakan untuk penyelesaian pembayaran internasional.
 

Menurut laporan Reuters dan Bloomberg, Visa akan menguji dua jenis stablecoin utama yang dipatok terhadap dolar AS dan euro, yakni USDC dan EURC, bekerja sama dengan sejumlah mitra nonpublik dalam tahap awal implementasinya.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi friksi transaksi lintas batas, membebaskan likuiditas yang selama ini terkunci, serta meningkatkan kecepatan aliran dana global.

 

Motivasi di Balik Inisiatif Stablecoin Visa

Beberapa faktor utama mendorong Visa untuk mengeksplorasi penggunaan stablecoin dalam sistem pembayaran globalnya:

  • Kepastian regulasi meningkat: Pengesahan GENIUS Act di Amerika Serikat memberikan dasar hukum yang lebih jelas bagi penerbitan dan penggunaan stablecoin, membuka peluang bagi lembaga besar untuk mengadopsinya. (Reuters)

  • Efisiensi modal dan likuiditas: Model pra-pendanaan berbasis stablecoin memungkinkan perusahaan mengelola modal kerja secara lebih dinamis tanpa harus menahan saldo fiat di berbagai negara. 

  • Kecepatan penyelesaian transaksi: Dengan teknologi blockchain, settlement dapat dilakukan dalam hitungan detik hingga menit—jauh lebih cepat dibanding sistem bank tradisional. 

Media PaymentsJournal menilai pilot ini sebagai langkah strategis pertama dari jaringan pembayaran global besar yang mengadopsi stablecoin dalam sistem lintas negara, sambil tetap memanfaatkan infrastruktur pembayaran konvensional yang sudah mapan.

 

Tantangan dan Aspek yang Perlu Diwaspadai

Meski dinilai memiliki potensi besar, program ini tidak lepas dari tantangan teknis dan regulasi yang perlu diantisipasi:

  1. Kepatuhan lintas yurisdiksi – Regulasi stablecoin berbeda di setiap negara, sehingga koordinasi kebijakan menjadi krusial untuk memastikan keseragaman hukum dan keamanan transaksi.

  2. Keamanan cadangan aset – Penerbit stablecoin wajib menjamin likuiditas dan kredibilitas cadangan yang menopang nilai token agar stabilitas harga tetap terjaga.

  3. Interoperabilitas jaringan – Stabilitas sistem bergantung pada kemampuan stablecoin beroperasi di berbagai blockchain dan berintegrasi dengan sistem perbankan konvensional.

  4. Resistensi industri finansial lama – Lembaga keuangan tradisional mungkin menganggap stablecoin sebagai ancaman, sehingga strategi kolaboratif menjadi kunci untuk memastikan adopsi luas.

 

Langkah Lanjutan dan Prospek Global

Visa menjelaskan bahwa tahap awal uji coba stablecoin pilot hanya akan melibatkan sejumlah mitra terbatas. Jika berjalan sukses, perusahaan berencana memperluas jangkauan program secara global pada tahun 2026.
 

Menurut laporan FinTech Weekly, Visa memandang program ini sebagai fondasi baru bagi operasi treasury global, memungkinkan perusahaan memperlancar arus modal internasional dengan biaya dan waktu yang lebih efisien.

Jika uji coba ini membuahkan hasil positif, langkah Visa berpotensi menjadi landasan adopsi stablecoin berskala global, sekaligus menjembatani dunia keuangan tradisional (TradFi) dengan inovasi aset digital (Web3), menandai era baru integrasi sistem pembayaran global berbasis blockchain.

 

 

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.