
Investasi Digital
Emas Tembus Rekor Baru per 17 Oktober 2025: Simak Harganya!
/index.php
Investasi Digital - Diposting pada 18 October 2025 Waktu baca 5 menit
Pasar komoditas global kembali menorehkan catatan sejarah baru. Harga emas dunia berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa, didorong oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, kekhawatiran terhadap laju inflasi, serta ekspektasi akan adanya pelonggaran suku bunga oleh sejumlah bank sentral utama dunia.
Berdasarkan data terkini, harga emas spot pada perdagangan Rabu (16/10) tercatat mencapai level USD 4.200 per troy ounce, melampaui rekor sebelumnya yang bertahan sejak awal tahun. Kenaikan signifikan ini mempertegas posisi emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) paling diminati di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan gejolak ekonomi global.
Sejumlah analis menilai bahwa lonjakan harga emas kali ini bukan sekadar reaksi sesaat, melainkan bagian dari tren jangka panjang yang dipicu oleh perubahan kondisi makroekonomi global.
Ada tiga faktor utama yang menjadi pendorong kenaikan harga emas, yaitu:
a. Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed
Banyak pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan, setelah data inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan. Langkah pemangkasan suku bunga tersebut membuat emas menjadi lebih menarik dibandingkan aset berbasis bunga seperti obligasi, karena tingkat imbal hasilnya menurun.
b. Ketegangan Geopolitik dan Perdagangan Global
Hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali memanas setelah munculnya pernyataan keras dari pihak Washington mengenai rencana tarif impor baru. Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan meningkatkan minat terhadap aset aman seperti emas.
c. Kenaikan Permintaan dari Bank Sentral
Bank-bank sentral di kawasan Asia dan Timur Tengah memperkuat cadangan emas mereka sebagai strategi diversifikasi terhadap risiko yang berkaitan dengan dolar AS.
Data World Gold Council (WGC) mencatat bahwa pembelian emas oleh bank sentral global meningkat lebih dari 10% pada kuartal ketiga tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menariknya, lonjakan harga emas juga berdampak pada aset digital berbasis emas seperti Pax Gold (PAXG) dan Tether Gold (XAUT) yang mencerminkan nilai emas fisik melalui teknologi blockchain. Dalam kurun waktu 24 jam terakhir, harga PAXG naik hampir 3,8%, sejalan dengan pergerakan harga emas dunia.
Fenomena ini menunjukkan bahwa tren digitalisasi aset riil (Real World Assets/RWA) semakin diminati, seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap stabilitas emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi.
Para investor global kini mulai mengalihkan sebagian portofolionya ke logam mulia, terutama setelah indeks saham utama seperti S&P 500 dan Nasdaq menunjukkan volatilitas tinggi akibat ketidakpastian kebijakan fiskal Amerika Serikat.
Menurut laporan Reuters, aliran dana masuk ke produk investasi berbasis emas seperti Exchange Traded Fund (ETF) meningkat tajam sejak awal Oktober. Produk populer seperti SPDR Gold Shares (GLD) bahkan mencatat pertumbuhan kepemilikan emas hingga mencapai 1,2 juta ons dalam dua minggu terakhir — level tertinggi sejak masa pandemi tahun 2020.
Sementara itu, investor ritel di Asia, terutama di India dan Tiongkok, juga memperlihatkan lonjakan permintaan menjelang musim pernikahan dan perayaan akhir tahun, yang secara historis selalu menjadi periode dengan konsumsi emas fisik tertinggi.
Kendati harga emas saat ini berada di puncak rekor, sejumlah analis meyakini bahwa ruang kenaikan masih terbuka lebar.
Berdasarkan laporan Bloomberg Intelligence, apabila kebijakan pelonggaran moneter global terus berlanjut dan ketegangan geopolitik tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, maka harga emas berpotensi menembus level USD 4.500 per troy ounce sebelum akhir tahun ini.
Namun demikian, sebagian analis juga mengingatkan bahwa koreksi jangka pendek mungkin saja terjadi jika The Fed menunda pemangkasan suku bunga atau apabila dolar AS kembali mengalami penguatan.
Kenaikan harga emas hingga mencapai rekor tertinggi ini semakin menegaskan posisinya sebagai aset pelindung nilai yang paling dipercaya oleh bank sentral, lembaga keuangan, maupun investor ritel.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas kembali membuktikan perannya sebagai penyimpan nilai yang stabil, bahkan di tengah era digital dan kemajuan teknologi keuangan modern.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.