
Investasi Digital
Harga Emas Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi, Simak Penyebabnya!
/index.php
Investasi Digital - Diposting pada 18 October 2025 Waktu baca 5 menit
Harga emas dunia kembali menorehkan rekor tertinggi menjelang sesi perdagangan 17 Oktober 2025, seiring meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter.
Menurut laporan Treasury Indonesia, pada Jumat pagi pukul 06.25 WIB, harga emas dunia di pasar spot naik sekitar 0,78% menjadi sekitar US$ 4.358,99 per troy ons, menandai rekor baru dalam sejarah perdagangan logam mulia global.
Sementara itu, Liputan6 melaporkan bahwa dalam sesi perdagangan sebelumnya, harga emas sempat mencapai US$ 4.343,63 per ons, memperpanjang tren penguatan selama empat hari berturut-turut.
Beberapa faktor utama yang mendorong rekor tertinggi ini antara lain:
Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed: Pasar semakin memperkirakan bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga, sehingga investor beralih ke aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Ketegangan geopolitik dan ketidakpastian global: Meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, serta ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat, memperkuat persepsi emas sebagai aset pelindung nilai.
Permintaan institusional dan bank sentral: Bank sentral serta investor institusional terus menambah cadangan emas sebagai bagian dari diversifikasi aset, sehingga menambah tekanan beli di pasar fisik.
Bank ANZ bahkan memproyeksikan harga emas berpotensi menembus US$ 4.400 per ons sebelum akhir 2025.
Kenaikan harga emas global juga berdampak pada pasar domestik. Pada 17 Oktober 2025, harga emas Antam naik signifikan, mencapai Rp 2.485.000 per gram, meningkat Rp 78.000 per gram dibandingkan sebelumnya, menjadi lonjakan harian tertinggi sepanjang catatan.
Demikian pula, harga buyback emas (harga ketika investor menjual kembali emas ke pihak pembeli) naik menjadi Rp 2.334.000 per gram dari posisi sebelumnya.
Meski momentum penguatan saat ini sangat kuat, sejumlah analis memperingatkan kemungkinan koreksi teknis karena kondisi pasar global yang fluktuatif. Menurut Economies.com, setelah menembus rekor di atas US$ 4.300, emas sempat mengalami aksi ambil untung (“profit taking”) dalam sesi intraday.
Ke depan, pergerakan harga emas akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter AS, perkembangan geopolitik global, dan tingkat inflasi utama di negara maju. Jika The Fed tidak menurunkan suku bunga sesuai ekspektasi, potensi tekanan jual bisa muncul, meskipun tren jangka panjang tetap positif.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.