Panen Kritikan: Perdebatan Seputar McDonald's Malaysia yang Gugat Aksi Boikot Produk Israel

Berita Terkini - Diposting pada 04 January 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - McDonald's Malaysia terkena dampaknya setelah mengajukan gugatan terhadap gerakan boikot yang dipimpin Malaysia terhadap perusahaan-perusahaan yang dicurigai mendukung Israel. 

 

Sebelumnya, Restoran Pintu Alaf, pemegang lisensi lokal McDonald's Malaysia, mengajukan gugatan ke pengadilan Kuala Lumpur terhadap kelompok pro-Palestina terkait gerakan BDS  dengan ganti rugi sebesar 1,3 juta dolar (setara Rp 20 miliar). 

 

Tindakan hukum ini dilakukan setelah rantai makanan cepat saji tersebut menjadi pusat perhatian dalam boikot konsumen di Malaysia, yang menargetkan perusahaan-perusahaan yang diketahui mendukung Israel. Para pemegang lisensi bersikeras bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan Israel, meskipun mereka mendukung perjuangan Palestina.

 

McDonald's adalah salah satu perusahaan yang paling terpukul oleh boikot global setelah salah satu anak perusahaannya di Israel memberikan makanan gratis kepada tentara Israel beberapa hari setelah serangan Hamas pada  7 Oktober 2023.  Namun, keputusan untuk menentang gerakan boikot di Malaysia ditanggapi dengan cemoohan di media sosial Malaysia dan penuh dengan hinaan. 

 

“Memboikot perusahaan seperti ini adalah pilihan pribadi dan terserah  konsumen masing-masing,” kata Sheryl Ho dari Partai Pemuda, dikutip AFP, Rabu (1 Maret). “Meskipun demikian, siapa pun yang waras dan belum pernah memboikot [McDonald's] sebelumnya pasti akan melakukannya,” tambahnya. 

 

Netizen lainnya mengatakan  keputusan boikot datang dari hati nurani mereka karena apa yang mereka lihat terjadi di Gaza, Palestina, dan bukan karena seruan boikot.

 

SCMP mengutip postingan media sosial lainnya oleh X yang mengatakan: "McDonald's telah kehilangan pelanggan seumur hidup, bukan hanya karena boikot ini." 

 

Yang paling mengesalkan bagi warga Malaysia adalah  perusahaan tersebut meminta BDS Malaysia membayar kompensasi sebesar 1,5 juta ringgit (setara Rp 5 miliar) kepada karyawan yang dipecat akibat boikot  selama tiga bulan tersebut. “Mereka memecat karyawannya untuk menghemat biaya dan  membuat orang lain membayar?” » tanya pengguna X Syafiq Fadli.

 

Terinspirasi oleh gerakan anti-apartheid di Afrika Selatan, gerakan BDS adalah upaya global untuk menekan Israel tanpa kekerasan  agar mematuhi hukum internasional dengan memboikot,  divestasi, dan menjatuhkan sanksi terhadap negara dan organisasi yang mendukung Israel. Namun, situs  gerakan global tersebut tidak mencantumkan McDonald's sebagai perusahaan target. Seruan berulang kali untuk memboikot merek adalah bagian dari gerakan organik di masyarakat. 

 

Namun BDS Global menyatakan mendukung boikot tersebut karena merek-merek tersebut secara terbuka mendukung genosida Israel terhadap warga Palestina. Malaysia adalah salah satu negara yang paling vokal terhadap Palestina dan jelas menyatakan dukungannya kepada Hamas, sekaligus menolak tekanan Barat untuk mengutuk milisi tersebut.  

 

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim  menyampaikan posisi negaranya kepada Presiden AS Joe Biden pada KTT APEC di San Francisco, dengan mengatakan ia harus mengatakan kebenaran kepada pemimpin tertinggi dunia.

Sumber: cnnindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.