Robert Francis Prevost: Paus Pertama dari Amerika Serikat yang Cetak Sejarah

Berita Terkini - Diposting pada 10 May 2025 Waktu baca 5 menit

Profil Robert Francis Prevost: Paus Pertama dari Amerika Serikat yang Gantikan Paus Fransiskus

Kardinal Robert Francis Prevost asal Amerika Serikat, yang kini memakai nama kepausan Paus Leo XIV, telah terpilih sebagai pemimpin baru Gereja Katolik, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April lalu.
Kardinal Prevost resmi menjadi Paus Leo XIV setelah proses konklaf atau pemilihan Paus baru yang berlangsung selama tiga putaran sejak Rabu, 7 Mei.

 

Sebelum menjabat sebagai Paus ke-267, Prevost pernah memimpin Keuskupan Chiclayo di Peru dari tahun 2015 hingga 2023. Ia termasuk salah satu Kardinal yang ditunjuk secara langsung oleh Paus Fransiskus semasa hidupnya.

 

Prevost juga merupakan Uskup Agung Chicago, memimpin keuskupan agung terbesar di wilayah Amerika Utara. Pria yang kini berusia 69 tahun tersebut juga duduk sebagai anggota Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, kawasan yang menjadi tempat tinggal hampir 40 persen populasi Katolik di seluruh dunia.

 

Lahir di Chicago pada tahun 1955, Paus Leo XIV menjadi orang pertama dalam sejarah Gereja Katolik yang berasal dari Amerika Serikat. Ia memiliki dua kewarganegaraan, yakni Amerika Serikat dan Peru.

 

Γ°ΕΈβ€œΕ’ INFOGRAFIS: Bagaimana Paus Baru Diumumkan di Vatikan?

Paus Leo XIV telah menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai misionaris di Amerika Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir, ia memimpin kantor Vatikan yang bertugas mengurusi pengangkatan para uskup.

 

Sebelum menjadi Uskup Chiclayo, Paus Leo XIV bekerja selama satu dekade di kota Trujillo, Peru. Ia menjabat sebagai Uskup di Chiclayo dari tahun 2014 hingga 2023.

 

Dalam sebuah wawancara dengan Vatican News setelah ditunjuk sebagai pemimpin Dikasteri untuk Uskup, Kardinal Prevost menyatakan bahwa ia masih menganggap dirinya sebagai seorang misionaris.
“Panggilan saya, sebagaimana setiap umat Kristiani, adalah untuk menjadi misionaris dan mewartakan Injil di mana pun saya berada,” ujarnya saat itu, sebagaimana dikutip oleh CNN.

 

Mengutip laporan dari The Telegraph, Kardinal Prevost dikenal luas sebagai tokoh reformis. Ia membuka ruang partisipasi dengan menunjuk tiga perempuan sebagai anggota kelompok pemilih yang menentukan calon uskup yang akan diajukan kepada Paus.

 

Kardinal Prevost dipilih langsung oleh mendiang Paus Fransiskus sebagai kepala Dikasteri Vatikan, yakni badan yang bertanggung jawab dalam menelaah dan merekomendasikan penunjukan pastor senior dari seluruh dunia.

 

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, posisi yang membuatnya rutin berinteraksi dengan para pemimpin Gereja Katolik di kawasan tersebut, yang masih menjadi basis utama umat Katolik global.

Sumber: cnnindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.