
Saham News
Investor Asing Diam-diam Borong 10 Saham Ini, Simak Daftarnya!
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 16 March 2025 Waktu baca 5 menit
Industri waralaba di Indonesia terus berkembang pesat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dengan menciptakan lapangan kerja serta menjadi pendorong konsumsi masyarakat.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), hingga Februari 2025 terdapat 311 pemberi waralaba aktif di Indonesia, yang terdiri dari 157 waralaba dalam negeri dan 154 waralaba asing.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dalam acara peluncuran Indonesia Licensing and Franchising Expo (ILFEX) 2025 di Auditorium Kemendag, Jakarta, pada Rabu (12/3/2025). Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat 34.503 gerai yang dikelola langsung oleh pemiliknya, sementara 17.786 gerai lainnya diwaralabakan kepada mitra bisnis.
Sektor makanan dan minuman (food and beverage/F&B) masih mendominasi industri waralaba di Indonesia dengan porsi 47,77%. Selain itu, sektor lain seperti jasa kecantikan, pendidikan non-formal, dan ritel juga menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan.
"Hingga Februari 2025, terdapat 157 pemberi waralaba lokal dan 154 waralaba asing yang beroperasi di Indonesia," ungkap Mendag, dikutip Minggu (16/3/2025).
Mendag menambahkan bahwa industri waralaba memiliki peran penting dalam perekonomian, terutama dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan omzet usaha. Berdasarkan laporan kegiatan usaha tahun 2024, sektor ini telah menyerap 97.872 tenaga kerja dengan total omzet mencapai Rp143,25 triliun.
Beberapa waralaba lokal bahkan telah sukses menembus pasar internasional, seperti Alfamart, Ayam Gepuk Pak Gembus, Kebab Turki Baba Rafi, Taman Sari Royal Heritage, dan Roti Ropi dari Klaten.
Sebagai salah satu jaringan ritel terbesar di Indonesia, Alfamart telah menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini, jaringan minimarket tersebut telah memiliki 20.000 gerai, baik yang dikelola sendiri maupun melalui sistem waralaba.
Di balik kesuksesan Alfamart, ada nama Djoko Susanto, pendiri sekaligus pemiliknya. Kesuksesan bisnisnya telah menempatkannya dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Berdasarkan daftar 50 Orang Terkaya Forbes tahun 2023, Djoko Susanto menempati peringkat ke-12 dengan total kekayaan mencapai US$4,35 miliar. Kekayaannya terus bertambah signifikan dibandingkan tahun 2021, di mana saat itu tercatat sebesar US$1,9 miliar.
Pemerintah pun berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan industri waralaba di Indonesia, salah satunya melalui ILFEX 2025, yang bertujuan menjadi wadah promosi bagi bisnis waralaba lokal agar semakin dikenal dan dapat berekspansi ke pasar global.
"Kami ingin waralaba dan lisensi Indonesia bisa menembus pasar ekspor dan bersaing di tingkat internasional," pungkas Mendag.
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.