
Saham News
Investor Asing Diam-diam Borong 10 Saham Ini, Simak Daftarnya!
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 25 January 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Dampak serangan milisi Houthi di Laut Merah juga mulai berdampak pada negara tetangga, Malaysia. Di negara tetangga, biaya pengiriman ke Eropa meningkat hingga 200%. Seperti diberitakan Free Malaysia Today (FMT), Rabu (3034/01/24), tarif angkutan peti kemas dari Port Klang di Selangor ke Rotterdam di Belanda dikabarkan naik 200%.
Demi alasan keamanan, kapal Malaysia harus menempuh rute panjang melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
Sejak November, serangan milisi Houthi terhadap berbagai kapal komersial di Laut Merah telah memaksa perusahaan pelayaran besar dari seluruh dunia mengambil rute melintasi Afrika, termasuk Malaysia. Menurut FMT, biaya logistik untuk transportasi dari Port Klang ke Rotterdam, pelabuhan terpenting di Eropa, akan meningkat secara signifikan mulai tanggal 15 hingga 31 Desember 2023 dan dari tanggal 15 hingga 30 Januari 2024.
Biaya pengangkutan kontainer ukuran 20 kaki naik dari $975 atau Rs 15,3 juta (kurs Rs 15.720) menjadi $3.300 atau Rs 51,8 juta (238%) per pengiriman. Sementara itu, biaya pengangkutan peti kemas ukuran 40 kaki meningkat dari $1.650 atau Rp 25,9 juta menjadi $5.100 atau Rp 80,1 juta (209%).
“Risiko, premi asuransi, dan pengalihan pengiriman barang meningkatkan harga. Jika konsumen tetap berada di sana, dampaknya akan berdampak pada mereka,” kata ekonom Jeffrey Williams. Menurut Jeffrey, hingga 15% perdagangan maritim melewati Laut Merah. Serangan yang dilakukan milisi Houthi saat ini mengganggu jalur perdagangan penting, termasuk antara Malaysia dan negara-negara ASEAN.
"Jalur Laut Merah penting tapi tidak pasti karena mengganggu perdagangan Malaysia. Resikonya, ini akan menjadi konflik regional yang lebih besar. (Jika ini terjadi) dampaknya akan lebih besar lagi," lanjutnya. Sebagai pembalasan atas serangan Houthi di Laut Merah, pesawat tempur, kapal, dan kapal selam AS dan Inggris melancarkan puluhan serangan di seluruh Yaman. Hal ini meningkatkan ketegangan konflik regional setelah Israel memerangi Hamas di Jalur Gaza.
Di Malaysia, Federasi Produsen Malaysia (FMM) kemudian memperingatkan eksportir dan importir bahwa tarif angkutan bisa naik tiga kali lipat tahun ini akibat krisis Laut Merah.
Direktur Otoritas Pelabuhan Klang K. Subramaniam mengatakan krisis Laut Merah telah mengakibatkan lebih sedikit kapal yang singgah di pelabuhan Malaysia. Pasalnya, kapal lebih banyak menghabiskan waktu melewati Tanjung Harapan. Ia mengatakan perjalanan pulang pergi dari Port Klang ke Rotterdam melalui Laut Merah dan Terusan Suez biasanya memakan waktu 65 hari. Namun jika melewati Tanjung Harapan, waktu tempuh diperkirakan 85 hari.
“Pengirim harus menunggu lebih lama hingga kapal tiba di pelabuhan, dan kontainer juga akan menghabiskan lebih banyak waktu di pelabuhan,” ujarnya. “Dengan banyaknya kapal yang berangkat, kami kehilangan jadwal. Kargo berada di pelabuhan lebih lama, sehingga menciptakan tantangan operasional. Namun kami belum melihatnya di sini. Beberapa atau tiga. Ini akan berlaku setelah satu bulan,” dia menjelaskan. Namun Subramaniam yakin kapal-kapal bisa dipaksa bersaing untuk mendapatkan ruang untuk berlabuh dan membongkar muatan.
Mantan presiden Asosiasi Pelabuhan Internasional ini juga menilai jika konflik Laut Merah terus berlanjut hingga April atau Mei, tidak akan mudah untuk melewati Tanjung Harapan. Pasalnya, angin musim dingin bertiup kencang di kawasan ini.
Sumber: detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.