
Saham News
Investor Asing Diam-diam Borong 10 Saham Ini, Simak Daftarnya!
/index.php
Investasi Digital - Diposting pada 09 August 2025 Waktu baca 5 menit
Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam denominasi Dolar Australia (AUD) melalui skema Australian Medium-Term Notes (AMTN), yang dikenal sebagai Kangaroo Bond. Total nilai penerbitan mencapai A$ 800 juta, setara sekitar Rp 8,5 triliun.
Langkah ini menjadi tonggak baru dalam strategi pembiayaan negara, sekaligus memperluas basis investor internasional, terutama di pasar Australia.
Rincian Penerbitan Obligasi
Penerbitan Kangaroo Bond ini dibagi menjadi dua seri:
RIAUD0830: tenor 5 tahun, senilai A$ 500 juta, kupon 4,40%, yield akhir 4,427%.
RIAUD0835: tenor 10 tahun, senilai A$ 300 juta, kupon 5,30%, yield akhir 5,380%.
Penawaran perdana yang dilakukan pada 7 Agustus 2025 mendapat sambutan luar biasa dari pasar. Order book mencapai A$ 8 miliar, atau 10 kali lipat dari target awal.
Respons Pasar dan Penetapan Yield
Tingginya minat investor global maupun domestik Australia memungkinkan pemerintah menetapkan yield lebih rendah dibanding panduan harga awal.
Tenor 5 tahun turun 25 bps.
Tenor 10 tahun turun 30 bps.
Final reoffer spread ditetapkan pada SQ ASW +90 bps untuk tenor 5 tahun, dan SQ ASW +135 bps untuk tenor 10 tahun.
Komentar Menteri Keuangan dan Treasurer Australia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut penerbitan perdana Kangaroo Bond ini sebagai langkah strategis.
“Tingginya minat investor global termasuk dari domestik Australia mencerminkan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi dan kredibilitas pengelolaan fiskal Indonesia,” ujar Sri Mulyani, Jumat (8/8/2025).
Treasurer Australia, Jim Chalmers, juga mengapresiasi penerbitan ini.
“Obligasi ini merupakan contoh kemitraan ekonomi yang kokoh antara Australia dan Indonesia,” kata Chalmers.
Peringkat Kredit dan Pengelola Transaksi
Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2025. Peringkat kredit yang diberikan adalah:
Baa2 oleh Moody’s
BBB oleh Standard & Poor’s
BBB oleh Fitch
Tiga bank internasional menjadi Joint Lead Managers dalam transaksi ini: ANZ, Standard Chartered Bank, dan UBS Bank.
Strategi Diversifikasi Pembiayaan Indonesia
Penerbitan Kangaroo Bond ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi sumber pembiayaan negara. Dengan masuk ke pasar keuangan Australia, pemerintah tidak hanya memperluas basis investor global, tetapi juga memperkuat hubungan ekonomi bilateral Indonesia–Australia.
Tingginya permintaan pasar pada debut ini membuka peluang bagi penerbitan lanjutan di masa mendatang.
Sumber: kontan.co.id
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.